Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sempat tidak diperbolehkan masuk ke Amerika Serikat (AS) (Foto: AFP).
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sempat tidak diperbolehkan masuk ke Amerika Serikat (AS) (Foto: AFP).

Kedubes AS: Penolakan Masuk Panglima TNI Terkait Masalah Administrasi

Marcheilla Ariesta • 25 Oktober 2017 14:07
medcom.id, Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Indonesia mengucapkan maaf atas penolakan kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Lewat situs resmi kedutaan, mereka menuturkan hal tersebut terjadi karena kesalahan administrasi.
 
"Pada hari Sabtu, 21 Oktober, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta istri mengalami penundaan saat akan naik pesawat menuju Amerika Serikat karena kesalahan administratif. Kesalahan tersebut secara cepat diluruskan," demikian pernyataan Kedubes AS di Jakarta, yang dikutip dari situs id.usembassy.gov, Rabu, 25 Oktober 2017.
 
Menurut pihak Kedubes AS, mereka telah mengambil tindakan tepat untuk mencegah kejadian yang sama kembali terulang. Mereka juga menegaskan tidak ada lagi larangan terbang untuk Panglima TNI dan istri.
 
 
Dalam situs resminya, mereka menuturkan tetap menjaga komitmen kemitraan strategis dengan Indonesia yang telah diumumkan saat Wakil Presiden AS Mike Pence ke Jakarta beberapa waktu lalu.
 
"Kami tetap menjaga komitmen Kemitraan Strategis kami dengan Indonesia, sebagai cara untuk memberikan keamanan dan kemakmuran bagi bangsa di kedua negara," imbuh mereka. 
 
Permintaan maaf juga sudah dihaturkan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai perwakilan Indonesia untuk urusan luar negeri. Selain itu, Menteri Pertahanan AS James Mattis juga menuturkan permintaan maaf lewat Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat bertemu di Konferensi Tingkat Menteri Pertahanan (ADMM) di Filipina.
 
AS menuturkan untuk terus berkomitmen memastikan setiap orang yang akan melakukan perjalanan ke Negeri Paman Sam tersebut diperiksa dengan teliti dan saksama demi menjaga tanggung jawab terhadap keamanan nasional. Tak lupa mereka mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas bantuan menyelesaikan masalah ini.
 
Pada Senin lalu, Menlu Retno memanggil Wakil Duta Besar AS Erin McKee untuk memberikan penjelasan mengenai pencekalan yang dialami Jenderal Gatot akhir pekan lalu. Retno menyebutkan ada dua hal yang disampaikan dalam pertemuan dengan Wadubes AS tersebut, yaitu solusi ulang dan penjelasan. 
 
 
"Dalam pertemuan tadi, pihak Kedubes AS kembali menyampaikan mengenai pentingnyna hubungan Indonesia dan Amerika Serikat. Mereka juga menyampaikan bahwa rencana kunjungan Jenderal Gatot ke AS adalah atas undangan Jenderal Duford," ujar Retno saat ditemui di Kementerian Luar Negeri kala itu.
 
Menurut Retno, permintaan maaf saja tidak cukup dan AS harus dapat menjelaskan alasan pencekalan kepergian Gatot untuk memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS Joseph Dunford.
 
Insiden terjadi pada Sabtu 21 Oktober 2017. Saat itu, Jenderal Gatot beserta delegasi masih berada di Bandara Soekarno-Hatta dan hendak check in.
 
"Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates. Namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto.
 
Padahal, saat itu, Gatot dan delegasi sudah mengantongi visa dari AS untuk hadir dalam acara tersebut.
 


 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan