Pemandangan umum kota Lagos, Nigeria. (Foto: Derrick Ceyrac/AFP/Getty Images)
Pemandangan umum kota Lagos, Nigeria. (Foto: Derrick Ceyrac/AFP/Getty Images)

Konsumsi Mi Instan di Afrika Dua Kali Lipat Indonesia

Willy Haryono • 25 Januari 2016 22:14
medcom.id, Jakarta: Afrika secara umum mulai melepaskan diri dari citra kemiskinan, kelaparan dan rawan konflik dengan menunjukan potensi yang dimilikinya. Kenaikan sektor perdagangan juga meningkat dengan baik, baik ritel atau yang bersifat eksport, terutama di Nigeria dan Afrika Selatan.
 
Demikian disampaikan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BBPK) Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Salman Al Farisi, Senin (25/1/2016).
 
Menurut Dubes Salman, 75 persen penghasilan penduduk di beberapa negara di Afrika digunakan untuk makanan ringan sehari-hari, seperti mi instan. Salah satu perusahaan asal Indonesia melihat peluang ini dan membuka pabrik mi instan di benua Afrika, yakni di Nigeria, Maroko dan Kenya.

"Dengan adanya pabrik mi instan, maka secara pasti ekspor bahan baku akan meningkat, walau tak semua bahan dari kita, tapi akan ada re-ekspor," ujar Dubes Salman saat diwawancarai di Gedung Nusantara Kemenlu, Jakarta.
 
Dubes Salman mengatakan mi instan asal Tanah Air telah menjadi salah satu makanan favorit di negara-negara Afrika, dengan tingkat konsumsi dua kali lipat dari Indonesia.
 
Dan menurut Dubes Salman, hal yang menarik dari benua Afrika adalah, sektor dagang mereka meningkat di saat perdagangan dunia sedang dilanda kemerosotan. "Inilah yang menarik perhatian dan jadi potensi yang kita perlu cermati," kata dia. (Nabila Gita)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan