Melalui Jakarta Geopolitical Forum 2019, Lemhanas mengundang sejumlah praktisi dan ahli dari Amerika Serikat, Australia, Tiongkok, Prancis serta Rusia untuk berbagai pandangan soal keamanan negara dengan Indonesia.
“Mencari tatanan yang dari berbagai pandangan negara sahabat dengan Indonesia di mana kita melihat cara pandang mereka dari persekptif yang berbeda-beda itu perlu,” kata Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Purn Agus Widjojo, di Jakarta, Kamis 26 September 2019.
Di samping itu, Indonesia juga harus siap menerima bahwa banyak tantangan-tantangan di depan terkait keamanan nasional terutama ancaman dari terorisme dan radikalisme.
“Perlu ada kerja sama antar negara untuk memperkuat sistem keamanan masing-masing. Itu juga untuk membangun stabilitas kawasan supaya kondusif dan pembangunan efektif,” ucap Agus.
Topik dalam JGF kali ini adalah “From World Disarray Toward a New Normal”. Topik ini selaras dengan perkembangan dinamika politik dan internasional yang terjadi kini telah mengubah wajah dunia kedalam blok-blok kekuatan baru yang tidak terlalu terikat pada blok geopolitik klasik.
Selain itu, pusat pertumbuhan ekonomi, teknologi, dan peradaban diperkirakan akan bergeser ke kawasan Asia Pasifik, namun juga diprediksi akan menjadi pusat konflik.
JGF imenjadi langkah Lemhannas RI dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyelenggarakan pengkajian yang bersifat konsepsional dan strategis mengenai berbagai permasalahan nasional, regional, dan internasional yang diperlukan oleh presiden, guna menjamin keutuhan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News