Pada 22 Desember 2019 lalu, Maharudin dan Samiun berhasil dibebaskan dari jerat penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. Selama 90 hari terakhir mereka bersama satu orang WNI lainnya, bernama Muhamad Farhan berada di dalam penyanderaan.
“Upaya pembebasan sandera ini hanya dapat dilakukan setelah kerja sama yang sangat luar biasa. Baik antara kita, maksudnya internal yakni pemerintah dan otoritas Indonesia, maupun antara Indonesia serta pihak Filipina,” ujar Menlu Retno Marsudi, di Kantor Kemenlu RI, Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019.
“Saya masih ingat pada saat terakhir Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Duterte di Busan (Korea Selatan). Presiden antara lain menyampaikan pada Presiden Duterte permintaan agar memberikan perhatian terhadap masih adanya tiga sandera WNI yang berada di Filipina. Di mana pada saat itu Presiden Duterte langsung menyampaikan komitmen untuk membantu sekuat tenaga.
“Pada saat yang sama, saya juga bicara dengan Menhan Filipina untuk menyampaikan permintaan yang sama,” imbuh Menlu.
Lebih lanjut Menlu menambahkan, hasil pembicaraan antara kedua presiden masing-masing ditindaklanjuti oleh timnya. Dalam artian dari Indonesia langsung ditindaklanjuti di bawah koordinasi Menkopolhukam, melibatkan Kepala BIN dan beberapa unsur keamanan lain. Sementara dari pihak Filipina, mereka juga melakukan koordinasi yang serupa.
Pemerintah Indonesia juga melakukan komunikasi dan kerja sama yang intensif dengan pihak West Mindanao Command (WestMinComm). Komunikasi intensif dilakukan sejak pada saat itu dan pada akhrinya dua dari tiga sandera dapat dibebaskan dengan selamat.
“Sebagai informasi, kemarin saya melakukan komunikasi kembali dengan Menhan Filipina dan membahas mengenai upaya pembebasan satu sandera lagi yaitu Muhammad Farhan yang merupakan putra dari Pak Maharudin,” imbuh Menlu.
“Kita minta agar upaya pembebasan dengan selamat dapat juga segera dapat dilakukan dan Menhan Filipina mengatakan, akan bekerja sekeras mungkin untuk upaya pembebasan tersebut,” tuturnya.
Hari ini, Menhan Prabowo Subianto akan bertolak ke Manila. untuk bertemu dengan rekannya dari Filipina. Menlu pun menyatakan sudah berkomunikasi dengan Prabowo mengenai masalah sandera yang masih di tangan kelompok Abu Sayyaf itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News