Sebenarnya, bagaimana posisi Tiongkok sendiri di Laut China Selatan? Berikut wawancara eksklusif Metrotvnews.com dengan Kepala Perwakilan Dagang Taiwan untuk Indonesia, John C. Chen.
Berbicara mengenai sengketa Laut China Selatan seakan tak ada habisnya. Sejumlah negara mengklaim bahwa Laut China Selatan adalah miliknya, antara lain Taiwan, Tiongkok, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Taiwan, yang mengklaim Pulau Taiping adalah miliknya -yang juga terbesar di Kepulauan Spratly- pernah mengirim surat kepada Google untuk segera mengaburkan wilayah perairan sengketa tersebut.
Kekhawatiran Taiwan muncul saat putusan dari Permanent Court of Arbitration keluar pada 12 Juli 2016 lalu di mana memutuskan bahwa Tiongkok tak berhak atas Laut China Selatan.
Secara tegas, Taiwan menyatakan bahwa Taiping adalah miliknya dan menunjukkan adanya Zona Ekonomi Eksklusif Taiwan di pulau tersebut.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen pun menegaskan bahwa keputusan pengadilan internasional tersebut sangat mengancam Taiwan.
"Laut China Selatan bagian dari Taiwan, pun sebaliknya, kami bagian dari perairan tersebut, termasuk pulau-pulaunya," kata John ketika diwawancara Metrotvnews di Kantor TETO, Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
Patroli di Laut China Selatan
Pendahulu Presiden Tsai, yaitu Ma Ying-jeou yang telah mengunjungi Pulau Taiping pada Januari 2016, menekankan bahwa benar Pulau Taiping tersebut adalah milik Taiwan.
Ketegangan Taiwan-Tiongkok juga dipicu oleh perkembangan pesat Tiongkok di Laut China Selatan dengan membuat pulau-pulau buatan.
"Kami harap, permasalahan Laut China Selatan bisa diselesaikan dengan baik, dengan dialog yang komprehensif dan diskusi yang damai," tambahnya lagi.
Pria yang pernah menjadi perwakilan Taiwan di Afrika Selatan ini juga menilai, jika sengketa Laut China Selatan bisa diselesaikan dengan baik, hal itu tentu menjadi lebih damai.
"Negara-negara yang bersengketa juga bisa berbagi sumber daya alam kawasan dan juga berbagi kawasan tersebut," imbuhnya.
Namun, baru saja diutarakan oleh Menteri Pertahanan Taiwan bahwa Angkatan Laut Taiwan menegaskan akan meningkatkan patroli rutin di sekitar Laut China Selatan dan juga latihan bersama dengan Angkatan Udara untuk menyeimbangkan kekuatan dengan militer Tiongkok di kawasan tersebut.
"Militer kami akan berlatih dalam formasi baru dan sistem pelatihan yang baru untuk menghadapi transformasi kekuatan Tiongkok," kata Menteri Pertahanan Taiwan, Feng Shih Kuan, seperti dikutip Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News