medcom.id, Jakarta: Taiwan dan Indonesia disebut memiliki dasar yang kuat untuk membangun persahabatan. Ada nilai yang cukup besar di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, pendidikan serta Sumber Daya Manusia.
Bagaimana pandangan Taiwan sendiri terhadap hubungannya dengan Indonesia? Berikut adalah wawancara eksklusif Metrotvnews.com bersama Kepala Perwakilan Dagang Taiwan (TETO) untuk Indonesia, John. C.Chen ketika diwawancarai Metrotvnews.com di Kantor TETO, kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
"Indonesia, sebagai negara paling menonjol di ASEAN, sangat memainkan peran penting dari Kebijakan Southbound kami. Dengan peluncuran kebijakan kami yang baru ini, masyarakat dua negara akan lebih berinteraksi secara intensif," kata John.
Pada 2015, Taiwan adalah mitra dagang terbesar ke-10 untuk Indonesia dan sumber investasi asing langsung. Dikatakan John, saat ini ada sekitar 5.073 mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Taipei dan ada 240 ribu TKI yang bekerja di sana di mana mereka juga menikmati berbagai asuransi sama seperti warga negara Taiwan.
"Untuk sekarang, perdagangan, pertanian dan kerja sama teknis adalah sektor paling penting antara dua negara," tuturnya.
Taiwan, lanjut dia, akan menjalin kerja sama baru bersama Indonesia dengan mengintegrasikan rantai pasokan di Indonesia, menghubungkan dengan permintaan pasar domestik dan bekerja sama pada proyek-proyek infrastruktur.
Berdasarkan kapasitas dan tuntutan industri di Indonesia, industri Taiwan, dengan keunggulan yang kompetitif, akan menemukan cara untuk mengintegrasikan rantai pasokan di Indonesia.
Perdagangan bilateral antara Taiwan dan Indonesia mencapai USD7 miliar pada 2016 di mana Indonesia surplus sebesar USD1,5 miliar.
"Produk ekspor utama Taiwan ke Indonesia adalah produk minyak, besi dan baja, bahan baku tekstil, suku cadang mesin, bahan kimia dan produk lainnya," ungkap John.
Sementara, kata dia, impor utama dari Indonesia adalah gas alam, batu bara, tembaga, emas, kayu, karet dan bahan baku lainnya.
Perusahaan minyak dan listrik milik Taiwan ini telah sepakat untuk bekerja sama dalam kontrak panjang dengan Indonesia di bidang pasokan gas alam dan batu bara.
John mengatakan, investasi Taiwan telah menciptakan lebih dari satu juta lapangan pekerjaan di Indonesia. Berdasarkan angka ini, Taiwan berasumsi bahwa setidaknya ada empat juta anggota keluarga mendapatkan keuntungan dari investasi Taiwan.
"Dari sudut pandang bisnis, kami anggap Indonesia tak hanya basis manufaktur, tapi juga pasar dengan potensi besar. Investasi kami tak hanya menyasar pada Indonesia, tetapi juga di kawasan ASEAN secara keseluruhan," ujar pria yang pernah menjadi perwakilan Taiwan di Afrika Selatan ini.
Kerja sama pendidikan yang luar biasa
Jumlah mahasiswa Indonesia di Taiwan meningkat setiap tahunnya. Dari sekitar dua ribu mahasiswa pada 2012, kini terhitung ada sekitar lima ribu mahasiswa Indonesia di Taiwan.
"Indonesia menjadi negara dengan peringkat keempat sumber mahasiswa asing yang belajar di Taiwan," ungkap John.
Universitas Taiwan dan Indonesia juga sering bertukar mahasiswa dan pengajar. Kedua negara, lewat sejumlah kampus, telah menandatangani lebih dari 270 Memorandum of Understanding (MoU) dan perjanjian sister school.
Bahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menunjuk Taiwan sebagai salah satu negara tujuan belajar Program Beasiswa Pemerintah DIKTI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News