Petugas berada di sebuah ruangan di Pusat Imigrasi Jepang Timur di Ushiku, prefektur Ibaraki, 19 Maret 2015. (Foto: Reuters)
Petugas berada di sebuah ruangan di Pusat Imigrasi Jepang Timur di Ushiku, prefektur Ibaraki, 19 Maret 2015. (Foto: Reuters)

Pria Vietnam Meninggal di Pusat Penahanan Imigrasi Jepang

Arpan Rahman • 27 Maret 2017 19:39
medcom.id, Tokyo: Seorang pria Vietnam yang ditawan di sel isolasi pusat penahanan imigrasi di Jepang, meninggal dunia, Sabtu 25 Maret 2017. Insiden ini menimbulkan pertanyaan baru soal pemantauan individu dalam sistem penahanan negara.
 
Pria itu meninggal di Pusat Imigrasi Jepang Timur di prefektur Ibaraki, di timur laut Tokyo, kata juru bicara pusat, Senin 27 Maret 2017. Dua orang, satu di antaranya juga ditahan di sel isolasi, meninggal di fasilitas yang sama pada 2014.
 
Van Huan Nguyen, menjadi satu dari lebih 11.000 pengungsi yang ditahan Jepang selama tiga dekade sampai 2005 setelah Perang Vietnam, ucap dua orang yang mengenalnya. Reuters tidak bisa secara independen memverifikasi identitas pria ini.

Nguyen tidak punya kerabat di Jepang, tapi memiliki banyak teman, kata salah seorang kenalannya.
 
"Dia orang yang riang, suka menyenangkan teman," ucap dia, seperti dikutip Reuters, Senin 27 Maret 2017. "Saya tidak percaya dia meninggal."
 
Pihak Pusat Imigrasi Jepang Timur mengatakan, penjaga menemukan seorang pria Vietnam berusia empat puluhan terbaring tak sadarkan diri di selnya Sabtu, sekitar pukul 01:00 dini hari,. Penjaga itu memanggil ambulans dan Nguyen dibawa ke rumah sakit, sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir sekitar 80 menit kemudian.
 
Pria Vietnam Meninggal di Pusat Penahanan Imigrasi Jepang
Sebuah ruang tahanan di Pusat Imigrasi Jepang Timur. (Foto: Reuters)
 
Penyebab kematian belum diketahui dan pihak berwenang akan melakukan autopsi. Mereka menolak mengatakan mengapa pria itu telah ditahan, atau untuk berapa lama.
 
"Fakta bahwa seseorang meninggal di pusat penahanan harus ditanggapi dengan serius," kata Kiyoshi Yasutomi, ketua pengawas yang memantau pusat imigrasi, kepada Reuters. Tetapi dia menolak berkomentar lebih lanjut, karena tidak tahu penyebab kematiannya.
 
Sebuah penyelidikan Reuters tahun lalu atas kematian seorang warga Sri Lanka yang ditawan di sel isolasi di fasilitas yang berbeda di Tokyo mengungkapkan pengabaian serius dalam perawatan medis dan pemantauan dalam sistem penahanan imigrasi Jepang.
 
Kematian warga Vietnam ini adalah yang ke-13 di sistem penahanan imigrasi Jepang sejak 2006. Empat dari kasus sebelum kematian terbaru adalah bunuh diri.
 
Banyak tawanan yang ditahan selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun tanpa mengetahui kapan mereka akan dirilis, mengalami depresi, kecemasan, dan insomnia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan