Militer Filipina dengan perlengkapan persenjataannya (Foto: AFP).
Militer Filipina dengan perlengkapan persenjataannya (Foto: AFP).

Dubes AS: Tak Ada Tumpukan Senjata Amerika di Filipina

Arpan Rahman • 31 Januari 2017 16:17
medcom.id, Manila: Duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Filipina Sung Kim, pada Selasa 31 Januari, membantah tuduhan Presiden Rodrigo Duterte bahwa pasukan Amerika sedang membangun depot senjata di lima pangkalan Filipina, yang melanggar kesepakatan keamanan.
 
Duterte, pada Minggu 29 Januari, berkata AS telah menimbun senjata, termasuk beberapa tank, dalam tiga lokasi di Filipina. Timbunan itu menurut dia bisa memprovokasi Tiongkok dan meletakkan Filipina dalam bahaya.
 
Duterte lantas mengancam untuk membatalkan perjanjian pertahanan antara kedua sekutu yang sangat penting guna kepentingan strategis AS di Asia.
 
"Kami tidak membangun depot senjata di mana pun di Filipina," kata Dubes Sung Kim di forum berpengaruh Makati Business Club. Ia menambahkan, fasilitas yang akan dibangun adalah tempat menyimpan peralatan untuk tanggap bencana.
 
Dia katakan, AS tidak bisa membangun apa-apa di pangkalan Filipina tanpa persetujuan dari pemerintah Filipina, dan fasilitas itu "tidak terkait dengan persenjataan."
 
Para pejabat militer Filipina, Senin 30 Januari, bertentangan dengan Duterte dan mengatakan keprihatinan presiden harus dilihat secara mendalam, tapi tidak ada yang mendukungnya.
 
Sung mengatakan, dirinya terlibat beberapa diskusi panjang dengan para pejabat puncak keamanan, termasuk menteri pertahanan, dan berjanji untuk mengatasi beberapa masalah. Dia menyebut aliansi AS-Filipina tetap kukuh.
 
Juru bicara Duterte, Ernesto Abella menolak menyebut apa sumber informasi presiden ketika mengatakan gudang senjata Amerika sedang dibangun.
 
"Saya tidak bisa mengatakan itu, tapi ia tampaknya mengetahui semacam informasi rahasia," kata Abella pada konferensi pers.
 
"Dia mungkin muncul dengan konfirmasi lain yang mempengaruhi orang-orang untuk berkomentar," bubuhnya seperti dilansir Reuters, Selasa (31/1/2017). 
 
Pernyataan Duterte keluar setelah Pentagon menyetujui peningkatan dan pembangunan barak, landas pacu, dan fasilitas penyimpanan tahun ini di bawah Perjanjian Peningkatan Kerjasama Pertahanan (EDCA) 2014 yang secara vokal dicemooh presiden.
 
Perjanjian pertahanan meliputi rotasi penyebaran kapal perang, pesawat tempur, dan pasukan AS di lima pangkalan. Serta penyimpanan peralatan bagi misi kemanusiaan dan keamanan maritim.
 
Duterte mengaku benci melihat tentara Amerika di tanah Filipina. Dia telah melakukan upaya untuk memperbaiki hubungan dengan Tiongkok, kendati kedua negara sejak lama bersengketa atas klaim wilayah di Laut China Selatan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan