Clark mengakui bahwa perjalanan keluarganya menuju pantai Doctor's Point adalah "pelanggaran nyata terhadap prinsip-prinsip lockdown."
"Sebagai menteri kesehatan, tanggung jawab saya bukan hanya mengikuti aturan, tapi juga menjadi contoh bagi semua warga Selandia Baru," ungkap Clark, dikutip dari laman Guardian, Selasa 7 April 2020.
"Di saat pemerintah meminta warga untuk melakukan pengorbanan, saya justru mengecewakan kalian semua. Saya telah melakukan tindakan idiot, dan saya memahami mengapa orang-orang begitu marah kepada saya," lanjutnya.
Ia telah mengajukan pengunduran diri, namun ditolak Perdana Menteri Jacinda Ardern karena Selandia Baru masih kewalahan menangani krisis. Pengunduran diri Clark dinilai hanya akan memperburuk situasi.
Namun PM Ardern menegaskan, jika pelanggaran tersebut dilakukan "di tengah situasi normal," Clark sudah pasti akan langsung dipecat.
Pekan kemarin, Clark juga sempat mengemudikan kendaraannya ke sebuah area pegunungan. Di sana, ia melakukan aktivitas fisik dengan menaiki sepeda gunung.
"Masyarakat boleh saja keluar untuk menghirup udara segar. Tapi kami meminta mereka untuk menghindari aktivitas yang berisiko menimbulkan cedera. Seorang menteri seharusnya mengikuti imbauan tersebut," tutur PM Ardern.
Minggu kemarin, kepala dinas kesehatan Skotlandia telah mengundurkan diri karena melakukan dua perjalanan ke rumahnya di tengah kebijakan lockdown.
Kebijakan lockdown di Selandia Baru diberlakukan sejak 25 Maret. Bukan sekadar lockdown biasa, melainkan penutupan level keempat atau tertinggi dalam skala Selandia Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News