Namun, juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera tidak memberikan rincian korban dari tiga gereja dan empat hotel yang diserang bom bunuh diri. Dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu 24 April 2019, jumlah korban luka juga masih sekitar 500 orang.
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas rentetan bom bunuh diri di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka yang telah menewaskan lebih dari 320 orang.
Klaim ISIS, yang disertai sebuah foto dan video sekelompok orang pengklaim serangan, muncul lebih dari dua hari usai serangkaian ledakan mengguncang Sri Lanka di tengah momen peringatan Hari Raya Paskah pada 21 April.
Pemerintah Sri Lanka menyebut investigasi awal mengindikasikan serangan bom merupakan "balasan" atas penembakan di dua masjid di Selandia Baru bulan lalu yang menewaskan 50 orang.
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengaku pihaknya belum mendapatkan data intlijen yang mengindikasikan pengeboman di Sri Lanka merupakan balasan atas penembakan di Christchurch.
"Kami mengetahui bahwa penyelidikan di Sri Lanka masih dalam tahap awal. Selandia Baru belum melihat adanya keterkaitan seperti itu (dengan penembakan Christchurch)," bunyi pernyataan dari kantor Ardern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id