Juni 2018, Chanthawong bersama 12 anak laki-laki terperangkap di gua Tham Luang Nang Non, Thailand. Mereka tak dapat keluar karena banjir merendam dasar gua tersebut.
Mereka bertahan hidup selama kurang lebih tujuh hari di dalam gua. Chanthawong terus menyemangati anak-anak asuhnya untuk tetap bertahan hingga petugas dan relawan menemukan mereka.
"Saya tidak dapat percaya, orang-orang dari seluruh dunia datang untuk menyelamatkan kami saat itu," kata Chanthawong seperti yang dilansir dari laman www.upi.com, Rabu, 10 Oktober 2018.
Lantaran itu, Chanthawong berterima kasih pada segenap pihak yang menyelamatkannya dan anak-anak lain. Sehingga, mereka keluar dari gua dalam kondisi selamat.
Peristiwa itu mengundang simpati banyak pihak. Seorang warga Inggris menawarkan diri untuk menyelam dan menemukan mereka. Sebuah kelompok relawan bahkan mengurusi keluarga yang tengah menunggu kabar penyelamatan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun tertarik memantau peristiwa itu. Ia mengatakan penyelamatan korban berbahaya karena mereka terjebak di gua.
Trump juga mengapresiasi Angkatan Laut Thailand terlibat dalam penyelamatan. Melalui akun Twitternya, Trump mengucapkan selamat pada militer Thailand dalam upaya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News