Lima kasus tambahan terkonfirmasi, sehingga menjadikan total infeksi MERS di Korsel menjadi 35. Kasus pertama MERS di Negeri Gingseng terjadi pada 20 Mei, ketika pria 68 tahun terdiagnosis terjangkit MERS setelah pulang dari Arab Saudi.
Sejak saat itu, lebih dari 1300 orang diduga tertular virus secara langsung maupun tidak langsung. Sebagian dari mereka dikarantina, sebagian lainnya diawasi ketat.
Seperti dikutip AFP, pemerintahan Presiden Korsel Park Geun-hye dikritik karena dinilai terlalu lamban dalam menangani MERS sejak kasus pertama terkonfirmasi.
Dalam rapat darurat otoritas kesehatan Korsel pada Rabu kemarin, Park diminta "melakukan tindakan maksimal" untuk menghentikan penyebaran virus.
Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau MERS telah menginfeksi 1161 orang di dunia, dengan jumlah kematian mencapai 436. Lebih dari 20 negara terkena imbas virus ini, sebagian besar kasusnya terjadi di Arab Saudi.
Virus MERS, yang hingga saat ini belum ditemukan vaksin maupun pengobatan efektifnya, dianggap lebih mematikan dari Sindrom Pernapasan Akut (SARS), yang telah menewaskan ratusan orang saat pertama kali muncul di Asia pada 2003.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News