Tersangka termasuk dua orang remaja berusia 18 tahun yang dituduh merencanakan serangan pada saat peringatan Hari ANZAC di Melbourne, akhir bulan ini.
"Penangkapan lain dilakukan kepada remaja berusia 18 tahun lainnya ditangkap atas kepemilikan senjata. Sementara dua remaja lainnya berusia 18 dan 19 tahun, ditahan atas rencana menangkap polisi. Semua penangkapan ini berlangsung di Melbourne," ujar Deputi Komisaris Kepolisian Federal Australia, Neil Gaughan, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (18/4/2015).
Polisi mengatakan, plot serangan yang direncanakan oleh kelimanya terinspirasi oleh kelompok ISIS. Mereka juga sudah terlibat dengan penggunaan senjata.
"Untuk saat ini kami tidak ada informasi bahwa mereka memiliki rencana untuk melakukan eksekusi mati. Tetapi ada rencana untuk menyerang piolisi," lanjut Gaughan.
"Beberapa bukti yang didapat di lokasi penangkapan dan informasi lain, membuat kami yakin bahwa serangan ini memang didasarkan untuk mengikuti jejak ISIS," tegasnya.
Deputi Komisaris Polisi Federal Australia Michael Phelan menyebutkan, kelima remaja itu ditangkap pada Sabtu (18/4/2015) hari ini. Kelimanya dalam pantauan pengintaian dari pihak penyelidik selama satu bulan terakhir.
"Ini seperti paradigma baru bagi polisi. Tipe serangan yang direncanakan sangat sederhana. Yang dibutuhkan adalah senjata seperti pisau, bendera dan kamera," tuturnya.
Hari Peringatan ANZAC adalah peringatan yang berlangsung pada 25 April, setiap tahunnya. Peringatan ini terkait keikutsertaan pasukan Selandia Baru dan Australia pada Perang Dunia I.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News