Pesawat jumbo jet nahas tersebut jatuh pada 12 Agustus 1985. Ini merupakan kecelakaan pesawat tunggal paling mematikan sepanjang sejarah.
Kecelakaan diawali ketika pesawat Boeing 747 memulai penerbangan panjangnya dari Ibu Kota Jepang, Tokyo ke Osaka. Pesawat kemudian menabrak gunung sekitar 120 kilometer barat laut dari Tokyo dan hanya empat orang yang selamat.
Keluarga yang ditinggalkan melakukan ziarah tahunan ke Osutaka Ridge, untuk mengenang kecelakaan pesawat Japan Airlines tersebut. Presiden JAL Yoshiharu Ueki dijadwalkan untuk mengadakan upacara dan melakukan napak tilas di dekat lokasi kecelakaan.
"Kami ingin belajar dari kecelakaan ini tanpa melupakan kenangan dari nyawa yang hilang," ujar Ueki, seperti dikutip Associated Press, Rabu (12/8/2015).
Sebuah panel investigasi yang ditunjuk pemerintah menyalahkan kecelakaan pada perbaikan yang tidak tepat pada sekat belakang jet tujuh tahun sebelum kecelakaan terjadi. Tak lama setelah lepas landas sekat pesawat meledak, sistem hidrolik pecah dan pesawat hilang kendali.
Pada 1988, polisi sempat mendakwa terhadap 20 orang karyawan JAL, Kementerian Transportasi dan Boeing yang diduga lalai dan mengakibatkan kematian dan cedera. Tetapi jaksa akhirnya memutuskan untuk tidak mendakwa siapa pun. (Nabila Gita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News