Seperti dikutip AFP, total pasien terinfeksi MERS di Korsel, termasuk yang sudah meninggal dunia, tetap tak berubah dalam dua hari terakhir, yakni 182.
Jumlah kematian juga masih belum berubah dari 32 sejak Minggu kemarin. Ini adalah kali pertama Korsel melaporkan tidak adanya penambahan kasus dan kematian akibat MERS sejak 20 Juni.
Ketika itu, otoritas Korsel mengklaim telah memenangkan pertempuran melawan wabah MERS. Namun, jumlahnya kembali muncul dan bertambah, yang kemudian memicu kritikan tajam dari publik.
Sebanyak 91 pasien MERS telah sembuh dan dirilis dari rumah sakit, termasuk satu orang pada Sabtu kemarin.
Hingga saat ini, total 2562 orang di Korsel masih dikarantina, baik itu di rumah sakit atau di rumah.
Wabah MERS di Korsel, terburuk di luar Arab Saudi, dimulai pada 20 Mei saat pria 68 tahun terdiagnosis virus tersebut sepulangnya dari Timur Tengah.
Sejak saat itu, virus MERS menyebar dengan cepat di negara dengan perekonomian keempat terbesar di Asia.
Pemerintah Korsel menghadapi sejumlah kritik tajam atas respon menangani MERS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News