Fethullah Gulen. (Foto: AFP/SELAHATTIN SEVI)
Fethullah Gulen. (Foto: AFP/SELAHATTIN SEVI)

Mahasiswa RI di Turki Diimbau Tak Ikut Kegiatan Terkait Gulen

Sonya Michaella • 01 Agustus 2016 18:36
Metronews.com, Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengimbau para mahasiswa dan pelajar Indonesia di Turki agar tak terlibat dengan kegiatan politik apapun terkait ulama Fethullah Gulen.
 
Hal ini terkait tekanan Pemerintah Turki ke Indonesia untuk segera menutup sembilan sekolah di sejumlah kota yang diduga terkait yayasan Gulen. Kaitan lainnya adalah adanya sejumlah mahasiswa Indonesia yang dilaporkan menerima beasiswa dari yayasan Gulen untuk bersekolah di Turki.
 
Setelah berakhirnya kudeta militer pada 15 Juli, Presiden Recep Tayyip Erdogan menuduh Gulen sebagai otak di balik percobaan penggulingan terhadap dirinya.  

"Kami sudah mengantisipasi mahasiswa dan pelajar kita di sana yang mendapat beasiswa dari PASIAD. Kita sudah memberikan warning dan awarenesss kepada mereka baik melalui PPI maupun langsung dari kemungkinan kontak, menghindari kontak, komunikasi dengan yayasan dan pihak-pihak yang memiliki kaitan politik dengan Fethullah Gullen," kata Direktur PWNI dan BHI Kemenlu, Lalu Muhamad Iqbal ketika ditemui di Kemenlu, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).
 
Mahasiswa RI di Turki Diimbau Tak Ikut Kegiatan Terkait Gulen
Direktur PWNI-BHI Lalu Muhamad Iqbal (kiri). (Foto: MI)
 
PASIAD adalah sebuah yayasan yang dikelola oleh Gullen yang dituduh mendalangi kudeta Turki tiga pekan yang lalu. Saat ini, Gulen mengasingkan diri di Amerika Serikat (AS).
 
"Secara rutin KBRI Ankara melakukan pertemuan melalui PPI, Pak Dubes juga hadir menyampaikan imbauan untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan kecurigaan," lanjutnya.
 
Gulen, kata Iqbal, sejak setahun terakhir target Pemerintah Turki sehingga mereka (mahasiswa dan pelajar Indonesia) bisa mengambil langkah-langkah antisipatif untuk perlindungan mereka sendiri.
 
Ia menambahkan, yang paling penting bagi Pemerintah Indonesia adalah mahasiswa dan pelajar Indonesia di Turki terlindungi.
 
"Tidak ikut campur urusan internal adalah prinsip hubungan internasional, jadi tidak ikut campur urusan internal adalah sikap penghormatan kita kepada Turki. Saya harap tidak ada hubungannya," imbuh Iqbal.
 
Saat ini, ada sekitar 300 mahasiswa dan pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Turki dengan beasiswa PASIAD.
 
Mahasiswa RI di Turki Diimbau Tak Ikut Kegiatan Terkait Gulen
Universitas Murat Hudagendigar di Istanbul, Turki. (Foto: AFP)
 
Terkait dengan persoalan penutupan sekolah-sekolah di Indonesia, Iqbal menegaskan Pemerintah Indonesia mempunyai parameter sendiri tentang persoalan penutupan sekolah tersebut.
 
"Saya kira pemerintah kita punya parameter sendiri terhadap penilaian suatu sekolah, sebagaimana kita menghormati apapun keputusan pemerintah turki yang diputuskan sevara internal, kita juga mengharapkan Pemerintah Turki menghormati keputusan yang kuat buat secara internal," pungkasnya.
 
Turki menahan total 103 jenderal dan laksamana setelah percobaan kudeta yang berakhir gagal. Kudeta yang berawal pada Jumat 15 Juli malam berakhir gagal, hanya lima jam setelah dimulai. 
 
Pasukan loyalis Presiden Recep Tayyip Erdogan berhasil menggagalkan usaha faksi militer yang sempat memblokade sejumlah ruas jalan dengan tank. Percobaan kudeta ini telah menewaskan lebih dari 290 orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan