Menlu Korea Utara Ri Yong Ho tuduh AS pemicu perang nuklir (Foto: AFP)
Menlu Korea Utara Ri Yong Ho tuduh AS pemicu perang nuklir (Foto: AFP)

Korut Tuduh AS Bisa Picu Perang Nuklir

Fajar Nugraha • 24 September 2016 18:54
medcom.id, New York: Korea Utara (Korut) menyebut Amerika Serikat (AS) bisa memicu terjadinya perang nuklir. 
 
Tuduhan Korut itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ri Yong Ho di Sidang Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat (AS) Jumat 23 September.
 
"Semenanjung Korea saat ini berubah menjadi lokasi paling berbahaya. Lokasi ini bahkan bisa memicu terjadinya perang nuklir," ujar Ri, seperti dikutip AFP, Sabtu (24/9/2016).
 
"Ini tidak lepas dari kebijakan tidak bersahabat dari AS terhadap Korut," tuduh Ri.
 
Tuduhan Ri dilontarkan setelah AS mengirim pesawat pengebom B-1B yang terbang di atas wilayah Korea Selatan (Korsel). Pesawat itu melintasi garis demarkasi yang memisahkan Korut dengan Korsel.

Korut Tuduh AS Bisa Picu Perang Nuklir
Pesawat pengebom B1B (Foto: Sky News)
 
 
Militer AS menyebutkan bahwa satu dari dua pesawat pengebom supersonik itu melintas di wilayah udara Korsel dan mendekati perbatasan Korut. Perlintasan pesawat AS ini terjadi dua pekan setelah Korut melakan uji coba nuklir kelima.
 
Ri sendiri mengecam tindakan AS yang sengaja mengirim pesawat itu melintas.  "Amerika Serikat akan merasakan konsekuensi yang tidak terbayangkan," tutur Ri.
 
"Kami akan tetap mengambil tindakan untuk memperkuat program nuklir baik secara kualitas dan kuantitas. Ini adalah bentuk bela kehormatan dan menjaga ancaman perang nuklir dari AS," tegasnya.
 
Ancaman dari Korut dibalas oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Menurutnya, setiap negara harus mendukung resolusi PBB yang membuat Korut membayar atas tindakan berbahayanya.
 
 
Kerry pun menegaskan bahwa AS akan membela warganya dari ancaman teror Korut dan menghormati komitmen keamanan dengan sekutu.
 
Para pengamat militer saat ini khawatir bahwa Korut terus mendekati kemampuan untuk menempatkan hulu ledak nuklir di rudal balistiknya. Mereka khawatir kemampuan rudal nuklir itu bisa menyentuh dataran Amerika.
 
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan