“Benar, saya akan menyerahkan kepada dia,” kata Mahathir di sela-sela KTT ASEAN di Thailand, dikutip dari The Star, Rabu 6 November 2019.
Pernyataan tersebut mematahkan spekulasi bahwa Mahathir akan memberikan jabatan kepada Azmin. Sejumlah pihak juga meminta Mahathir untuk bertahan selama lima tahun penuh atau satu periode.
“Saya tidak dapat mengatakan apakah setelah dua, tiga tahun. Yang pasti, saya akan mundur sesuai janji saya,” ucap pria berusia 94 tahun ini.
Sementara itu, pemilihan umum Negeri Jiran berikutnya bakal digelar paling lambat Mei 2023 mendatang.
Jika sesuai janji Pakatan Harapan -- aliansi yang menaungi Mahathir -- jabatan perdana menteri akan diserahkan ke Anwar Ibrahim setelah dirinya berkuasa dua tahun.
Anwar adalah mantan wakil perdana menteri sekaligus mantan musuh Mahathir. Ia pernah dijebloskan ke penjara dalam kasus sodomi. Jika Mahathir menepati janjinya, maka Anwar akan menjadi PM Malaysia pada Mei 2020.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada tanda-tanda kapan PM Mahathir akan melepaskan jabatan tersebut.
Mahathir kembali naik kursi perdana menteri setelah koalisi oposisi Pakatan Rakyat menang pemilu pada 9 Mei 2018 mengalahkan UMNO. Mahathir mengalahkan mantan anak didiknya, Najib Razak yang dipenuhi dengan skandal dugaan korupsi.
Bergabungnya Mahathir ke pihak oposisi untuk mengalahkan UMNO sangat mengejutkan. Dia juga mengubur permasalahan dengan Anwar Ibrahim di masa lalu, dimana Anwar dituduh melakukan korupsi dan dipenjara atas kasus sodomi.
Anwar Ibrahim pun menjadi pimpinan PKR setelah mendapatkan pengampunan dari Raja Malaysia, tidak lama setelah oposisi menang pemilu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id