Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir. (Foto: Fajar Nugraha/Medcom.id).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir. (Foto: Fajar Nugraha/Medcom.id).

Kemenlu Monitor Nasib Sandera WNI Usai Baku Tembak Abu Sayyaf

Fajar Nugraha • 05 April 2019 12:05
Jakarta: Baku tembak terjadi antara militer Filipina dengan kelompok militan Abu Sayyaf, Kamis 3 April 2019. Baku tembak itu melukai satu orang sandera warga Malaysia, yang sebelumnya diculik bersama dua warga negara Indonesia (WNI).
 
Baca juga: Warga Malaysia Sandera Abu Sayyaf Terluka dalam Baku Tembak.
 
Pihak Kementerian Luar Negeri tengah mencari tahu apakah ada kabar mengenai dua WNI yang sebelumnya diculik bersama WN Malaysia bernama Jari Abdullah tersebut.

“Baru saya sudah kontak dengan tim kita yang ada di (KJRI) Davao dan mereka sedang melakukan komunikasi dengan pihak keamanan setempat,” ujar Juru Bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir, di kantor Kemenlu RI, Jumat, 5 April 2019.
 
“Intinya bahwa kebiasaan dari kasus-kasus sebelumnya sandera yang ditahan itu dipindah-pindah. Jadi sampai saat sekarang kita belum tahu pada saat (baku tembak) itu terjadi ada WNI yang ada di situ,” jelasnya.
 
Kemenlu menurut Arrmanatha masih terus memonitor perkembangan yang terjadi.
 
Jari Abdullah, 34, ditembak beberapa kali. Dia menjadi korban dalam baku tembak yang terjadi di Sulu, Kamis 4 April, malam waktu setempat.
 
Jari kemudian diterbangkan ke Filipina selatan Kota Zambonga untuk perawatan medis. Kondisinya dilaporkan kritis saat ia ditembak di kepala dan dada. 
 
Jari dan dua nelayan Indonesia -Hari Ardiansya, 19, dan Hariadin, 45- bekerja untuk perusahaan perikanan berbasis Sandakan diculik oleh orang-orang bersenjata di Karang Pegasus di sekitar Kinabatangan-Lahad Datu pada 5 Desember tahun lalu.
 
Pukat mereka ditemukan kosong dan terdaftar di sepanjang perbatasan laut dekat dengan rantai pulau Tawi Rawi. Diketahui bahwa pejabat Malaysia dengan tim Pemantau Internasional membantu pihak berwenang Filipina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan