Manila: Gunung berapi paling aktif di Filipina, Gunung Mayon, meletus. Letusan berisi lava merah panas dan asap abu-abu besar membuat 56 ribu warga dilarikan ke pusat-pusat evakuasi.
Lava menyembur 700 meter di atas kawah Mount Mayon hingga radius tiga kilometer pada malam hari. "Sedikitnya dua kali pada hari ini," ucap petugas Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, dikutip dari laman ABC, Selasa 23 Januari 2018.
Quintin Velardo, seorang warga setempat mengaku tidak bisa tidur karena takut gunung meletus tiba-tiba.
"Kami tidak bisa tidur semalaman karena gemuruh keras. Terdengar seperti pesawat terbang yang akan mendarat," kata dia.
Petani berusia 59 tahun ini mengatakan dia dan anak istrinya, serta cucunya dibawa ke pusat evakuasi di kota Legazpi. Namun, Quintin mengatakan dia harus kembali ke desanya yang berada sekitar delapan kilometer dari gunung berapi yang meletus untuk membawa kerbau dan hewan ternak lain ke tempat yang aman.
Pihak berwenang memperingatkan letusan tersebut dapat terjadi berjam-jam hingga berhari-hari dengan ditandai gemuruh dan aliran piroklastik. Aliran piroklastik adalah gas super panas dan puing vulkanik yang meluncur menuruni lereng gunung dengan kecepatan tinggi.
Pejabat menaikkan tingkat kewaspadaan Gunung Mayon dari empat, menjadi lima. Zona bahaya juga diperluas hingga delapan kilometer dari kawah.
Ribuan penduduk dievakuasi, termasuk 12 ribu yang kembali ke tempat tinggal mereka pekan lalu. Hingga kini, ada 56.217 orang berlindung di 46 kamp evakuasi.
Tentara dan polisi membantu memindahkan lebih banyak penduduk dari rumah mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News