"Komandan Che Guevara pernah berkata pada 1965, atau 50 tahun lalu mengenai pentingnya bahaya dari kolonialisme dan kolusi dari orang-orang yang mengerti bahaya yang mereka hadapi dan bagaimana cara menghadapinya," ujar Arreaza, di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat (24/4/2015).
Arreaza menyebutkan negara seperti Kuba akan menjadi suara bagi warga dan negara Amerika Latin. Sekarang sebagian besar warga Amerika Latin, warga Venezuela yang ingin menyuarakan pendapat dan bertahan.
"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah mengundang kami. Sehingga saat ini saya bisa hadiir sini dan menjadi bagian dari momen bersejarah ini dari 60 tahun setelah gerakan non blok, dan terdapat aksi yang sangat baik dan strategis," tegasnya.
"Secara politik dan ekonomi kita tidak seharusnya berjalan sendiri, kita harus melakukannya bersama-sama sebagai sebuah blok yang kuat dan mendesak negara-negara kecil untuk mencapai kemerdekaan mereka. Bukan hanya melalui jalur politik tapi juga ekonomi untuk melawan kolonialisme dan imperialisme," imbuhnya.
"Ada sebuah blok di Asia, Afrika dan Amerika Latin dan juga Karibia. Sebuah blok yang sangat solid seperti yang diimpikan oleh Che Guevara," tegasnya.
Tidak hanya itu, menantu dari mantan Presiden Hugo Chavez itu mengingatkan ada tantangan besar yang dihadapi oleh Asia dan Afrika. Ini termasuk upaya dalam menghadapi ketidakadilan juga berperang melawan kolonialisme.
"Ada juga perang melawan kelaparan, kita tidak akan pernah menerima berbagai macam bentuk penjajahan. Kita harus bersatu dengan keadilan, kesetaraan, seperti yang sudah diset oleh (pejuang kebebasan Amerika Selatan) Simon Bolivor," imbuh Arreaza.
Arreaza juga menyampaikan undangan dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengajak para pemimpin negara Gerakan Non Blok di Pulau Margarita, Venezuela pada 27 September hingga 2 Oktober 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News