PM Australia Malcolm Turnbull sudah menelpon Presiden Joko Widodo terkait bom di Kampung Melayu (Foto: AFP).
PM Australia Malcolm Turnbull sudah menelpon Presiden Joko Widodo terkait bom di Kampung Melayu (Foto: AFP).

PM Australia Kutuk Serangan Bom Kampung Melayu

Arpan Rahman • 25 Mei 2017 17:03
medcom.id, Canberra: Warga Australia di Indonesia diperingatkan agar waspada menyusul pengeboman bunuh diri yang mematikan di Jakarta.
 
Dua tersangka pelaku bom bunuh diri menewaskan lima warga Indonesia dan melukai 10 orang dalam ledakan ganda di dekat sebuah stasiun bus di bagian timur Jakarta. Lima petugas dan lima warga sipil turut terluka.
 
 
Meskipun terjadi rangkaian serangan berskala rendah oleh simpatisan Islamic State (ISIS) dalam 17 bulan terakhir, polisi belum mengkonfirmasi motif militan dalam pengeboman, Rabu 24 Mei 2017.
 
Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengemukakan kepada parlemen, pada Kamis 25 Mei 2017, bahwa dia sudah berbicara dengan Presiden Indonesia Joko Widodo demi menyampaikan "ucapan duka cita dan dukungan penuh dari Australia kepada Indonesia sebab kita mengutuk serangan teroris pembunuh terhadap warga sipil dan polisi di Jakarta".
 
"Sementara kita berduka, kita harus belajar dari kejadian ini yang biasa kita lakukan dan mempertajam tekad kita buat mengalahkan teroris di luar negeri dan di dalam negeri," kata Turnbull, seperti dikutip News.com.au dari Reuters, Kamis 25 Mei 2017.
 
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia meningkatkan kewaspadaan perjalanannya, pada Kamis, memperingatkan warga Australia di Indonesia tentang ancaman serangan teroris yang sedang berlangsung.
 
"Waspadalah terhadap lingkungan sekitar Anda. Kami menyarankan Anda untuk berhati-hati dalam tingkat tinggi di Indonesia, termasuk Bali," demikian anjuran tersebut.
 
Terbit pula kekhawatiran tentang militan asing yang kembali ke Indonesia dari medan perang Suriah dan Irak saat kekhalifahan ISIS runtuh. Diperkirakan 100 pejuang telah pulang.
 
Pemimpin oposisi Bill Shorten juga mengutuk pembunuhan tersebut. "Muncul beberapa hari setelah serangan mengerikan di Manchester dan menjelang bulan Ramadan, inilah satu lagi serangan kriminal yang menyoroti teror tidak menghormati agama, ras atau negara," katanya dalam sebuah pernyataan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan