Seperti dilansir bbc.com, dalam unggahannya, Mark mengatakan, membuka kunjungannya di China dengan berlari di sekitar Tiananmen Square melewati Forbidden City dan Temple of Heaven. Mark terlihat berlari bersama lima orang temannya tanpa menggunakan masker.
Kondisi di Beijing saat ini memang mengkhawatirkan. Pusat Meteorologi Nasional China melaporkan, kabut asap yang ada di langit Beijing sudah mencapai level berbahaya. Telah banyak beberapa korban yang menderita kanker paru-paru dan penyakit pernapasan akut.
Media lokal melaporkan udara di Beijing telah melewati 300 AQL dalam Air Quality Index. Pada Jumat waktu setempat, levelnya pun masuk kategori beracun.
Pada level ini seluruh warga kota diminta menggunakan masker untuk mengurangi dampak terkena penyakit pernapasan. Karena alasan inilah foto yang diunggah Mark di Facebook pribadinya mendapatkan kecaman.
Meskipun Facebook dilarang di China. Beberapa warga masih bisa mengaksesnya dengan menggunakan virtual private networks. Komentar miring pun diberikan kepada foto yang diunggah Mark.
"Apakah kamu benar-benar berlari?" tanya akun Facebook Nate Ziran Chen.
Sedangkan pengguna Facebook lainnya, Cindy Acevedo menyindir tindakan Mark. "Mark pergi ke Beijing, memutuskan untuk berlari. Mark tidak memakai masker, ia akan kembali ke US dan menderita kanker paru-paru. Jangan seperti Mark, kalian harus memakai masker kalian," kata Cindy.
Sementara itu, pengguna Facebook Ginny Koh menyayangkan sikap yang dilakukan Mark.
"Sebagai orang yang selalu mengakui kecintaan dan ketertarikan kepada China dan ingin membuatnya besar, kau tentu tak tahu semuanya tentang negara kami. Semua orang di Beijing harus memakai masker. Kami tidak menganggap enteng polusi seperti kamu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News