Klub Movida yang berada di Puchong (Foto: Reuters)
Klub Movida yang berada di Puchong (Foto: Reuters)

Warga Malaysia Terkejut ISIS Bisa Serang Negaranya

Fajar Nugraha • 05 Juli 2016 12:37
medcom.id, Kuala Lumpur: Kepolisian Malaysia menyatakan serangan di sebuah bar di Puchong 28 Juni lalu, terkait dengan kelompok Islamic State (ISIS). Warga Malaysia pun terkejut bahwa ISIS bisa lakukan serangan ke negaranya.
 
Movida Bar and Lounge yang berada di Puchong diserang dengan granat tangan pada Kamis 28 Juni. Akibat serangan, delapan orang dilaporkan terluka.

Warga Malaysia Terkejut ISIS Bisa Serang Negaranya
Ledakan yang terjadi di Puchong (Foto: The Star)
 
 
Sebelumnya polisi membantah bahwa ledakan itu terkait dengan terorisme dan lebih kepada masalah persaingan bisnis. Namun pada Senin 4 Juli, Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar mengonfirmasi bahwa ada elemen Islamic State (ISIS) dalam serangan itu.
 
 
K Kalaivanni yang tempat tinggalnya hanya 10 menit dari lokasi kejadian, mengaku terkejut dengan penguakan ini. Perempuan berusia 27 tahun itu mengatakan dia kerap berkunjung ke Movida.
 
"Itu tempat di mana kami kerap bersenang-senang setiap Jumat, Sabtu tetapi kondisi menjadi seperti saat ini. Bukan hanya ke Movida Puchong, tetapi kami takut untuk pergi ke tempat-tempat," ujar Kalaivanni, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (5/7/2016).
 
Tetapi Kalaivanni mengaku bahwa dirinya menerima adanya ancaman bom yang beredar melalui aplikasi pesan. Sementara seorang warga lainnya, Gary Kurdip, ingin polisi dan pemerintah meningkatkan operasi untuk mengusir ISIS.
 
"Kami tidak pernah menyangka, menjadi negara Muslim modern akan mengalami hal ini juga. Tidak ada satu pun orang yang aman," tutur warga Kuala Lumpur itu.
 
Kepolisian Malaysia menegaskan bahwa sudah berhasil menangkap dua orang yang memiliki kaitan dengan ledakan di Puchong dan tengah mengincar dua orang lainnya. Total, 15 orang diduga terkait dengan ISIS ditangkap antara 28 Juni hingga 1 Juli, oleh polisi Malaysia.
 
Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar mendesak agar tempat hiburan tetap wasdapa usai serangan di Movida. Dia juga mengatakan bahwa sosial media akan dipantau ketat.
 
Sejak 2013, Kepolisian Malaysia menangkap lebih dari ratusan warga Malaysia yang dicurigai memiliki kaitan dengan terorisme dan menggagalkan beberapa upaya serangan teror. 
 
Namun saat ini banyak pihak yang mempertanyakan kesiapan Malaysia untuk menghadapi serangan teror, termasuk pemimpin oposisi Wan Azizah Wan Ismail. Tetapi divisi kontras teror Kepolisian Malaysia mengatakan pihak berwenang sudah melakukan peningkatan patroli dan pengumpulan data intelijen dalam beberapa bulan terakhir.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan