Dari 41 orang yang didiagnosis terkena tipe baru coronavirus di kota Wuhan, satu dinyatakan meninggal. Dua pasien telah selesai menjalani perawatan, sedangkan tujuh lainnya masih dalam kondisi kritis.
Wabah pneumonia misterius ini memicu kekhawatiran karena terkait dengan SARS, atau Sudden Acute Respiratory Syndrome (Sindrom Pernapasan Akut). SARS telah menewaskan 349 orang di Tiongkok, dan 299 di Hong Kong lebih dari satu dekade lalu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sama-sama mengatakan wabah kali ini diakibatkan tipe baru dari coronavirus. Wabah misterius ini pertama kali dikonfirmasi Tiongkok pada 31 Desember di Wuhan, seorang kota di wilayah pusat dengan populasi mencapai lebih dari 11 juta orang.
"Belum ada kasus baru sejak 3 Januari 2020," kata Komisi Kesehatan Wuhan, dikutip dari AFP.
"Saat ini, tidak ada infeksi di antara staf medis, dan tidak ada bukti nyata penularan dari manusia ke manusia," sambungnya.
Komisi Kesehatan Wuhan menyebut sebagian besar pasien wabah misterius ini adalah operator bisnis di sebuah pasar makananlaut di Wuhan. Pasar tersebut telah ditutup pada 1 Januari usai dinyatakan terjadinya wabah.
Wabah misterius ini terjadi menjelang Tahun Baru Imlek, sebuah periode perjalanan tersibuk di Tiongkok. Dalam periode tersebut puluhan juta warga Tiongkok akan pulang ke kampung halaman dengan menggunakan bus, kereta dan pesawat.
Hong Kong dan Taiwan mengantisipasi wabah misterius ini dengan mengambil sejumlah langkah, termasuk meningkatkan pengawasan di bandara.