Mantan Menteri Pendidikan itu menyampaikan terimakasih kepada semua anggota delegasi Dewan Pers empat negara yang hadir dalam pertemuan tersebut. Ia berharap hasil pertemuan tersebut akan mendorong kolaborasi untuk mengembangkan pers di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, jajaran Direktur SEAPC-Net yang akan menjabat selama dua tahun terdiri dari Agus Sudibyo dari Indonesia, Kyaw Swa Min dari Myanmar, Chavarong Limpattampanee dari Thailand dan Virgilio da Silva Guteres dari Timor Leste.
"Ini merupakan peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya Dewan Pers di kawasan memiliki jaringan yang terorganisasi," ujar Chavarong Limpattampanee, dalam keterangan pers, Rabu, 4 Desember 2019.
Ia menambahkan, pertemuan selanjutnya, yaitu 2021, sebaiknya diadakan di Myanmar. Pasalnya, kepemimpinan SEAPC-Net berdasarkan rotasi. Ia juga menegaskan bahwa Dewan Pers Thailand berkomitmen untuk bekerjasama dalam berbagai aktivitas SEAPEC-Net.
Sementara itu, Wakil Ketua SEAPC-Net U Ohn Kyaing dari Myanmar berterima kasih pada Dewan Pers Indonesia karena bersedia menjadi tuan rumah. Dia yakin bahwa SEAPC-Net akan memajukan kemerdekaan pers di Asia Tenggara.
SEAPC-Net didirikan setelah serangkaian pertemuan empat Dewa Pers di kawasan Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Myanmar, Thailand dan Timor Leste. Dalam Deklarasi Dili 2017, empat Dewan Pers mengakui peran Dewan Pers di setiap negara dan lembaga serupa di beberapa bidang seperti keberlanjutan media, masalah hukum pencemaran nama baik, hak atas hukum informasi dan disinformasi.
Perwakilan Dewan Pers empat negara setuju membentuk komite kerja untuk menyusun rancangan Anggaran Dasar Network yang kemudian disebut SEAPC-Net. Dalam deklarasi di Bangkok 24 September 2019, wakil empat Dewan Pers di Asia Tenggara menyepakati dibentuknya Jaringan Dewan Pers Asia Tenggara. Disepakati pula bahwa Anggaran Dasar akan disetujui di Bali di sela-sela pertemuan Bali Civil Society and Media Forum mulai 5 sampai 6 Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News