"Kami berteriak dan memberikan sinyal, namun mereka mengabaikan kami," ucap Majeed, seperti dilansir AP, Kamis (2/10/2014).
Sebagian besar genangan sudah surut, namun kemarahan Majeed masih meluap-luap. Ia bertekad berpartisipasi dalam demo anti-India, yang menjadi pemandangan sehari-hari di Kashmir.
"Sudah jelas pemerintah India memperlakukan Kashmir sebagai warga kelas dua," ucap Majeed ketus.
Banjir di Kashmir yang terjadi sejak awal September telah menewaskan 281 orang, merusak 100 ribu rumah dan menimbulkan kerugian hingga USD17 miliar. Ratusan ribu warga Kashmir diperkirakan masih belum mendapatkan tempat tinggal pada Desember mendatang, dimana temperatur biasanya turun drastis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News