Selain itu, puluhan lainnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga saat ini.
Dikutip dari AFP, Senin 16 Oktober 2017, kapal ini membawa sekitar 50 pengungsi Rohingya dan tenggelam di muara Sungai Naf pagi hari ini, waktu setempat.
Lima jasad yang ditemukan, empat adalah anak-anak. Sementara, 21 pengungsi berhasil diselamatkan.
Myanmar, negara dengan mayoritas penduduknya beragama Buddha, menepis tudingan pembersihan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Konflik terbaru di Rakhine meletus pada 25 Agustus, setelah ARSA menyerang beberapa pos polisi di perbatasan Myanmar-Bangladesh.
Lebih dari setengah juta pengungsi asal Rakhine -- sebagian besar dari mereka Rohingya -- melarikan diri ke Bangladesh sejak bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News