Menlu Retno Marsudi (kanan) dan Komandan Paspampres Mayjen Suhartono (Kiri) sujud syukur usai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Afghanistan (Foto: Twitter Pramono Anung).
Menlu Retno Marsudi (kanan) dan Komandan Paspampres Mayjen Suhartono (Kiri) sujud syukur usai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Afghanistan (Foto: Twitter Pramono Anung).

Sujud Syukur Menlu-Danpaspampres Usai Kunjungan Presiden ke Afghanistan

Fajar Nugraha • 30 Januari 2018 11:18
Dhaka: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P Marsudi menyampaikan rasa syukurnya karena kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Afghanistan, Senin 29 Januari 2018, berlangsung lancar dan aman. Kunjungan dilakukan di tengah berkecamuknya masalah keamanan di negara tersebut.
 
"Kunjungan yang dilakukan selama kurang lebih enam jam tadi berlangsung dengan aman dan lancar, dan dengan hasil yang sangat baik. Sekali lagi, kita patut bersyukur alhamdulillah bahwa kunjungan Presiden ke Kabul dapat dilakukan dengan lancar dan aman," kata Menlu dalam keterangan pers di Bandar Udara Shahjajal, Dhaka, Bangladesh, saat pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sedang transit untuk pengisian bahan bakar pesawat.
 
Sementara Sekretaris Kabinet Pramono Anung melalui akun Twitternya memperlihatkan foto di mana Menlu Retno dan Komandan Paspampres Mayor Jenderal Suhartono melakukan sujud syukur setelah memasuki pesawat. Hal itu menunjukkan rasa lega setelah kunjungan yang sukses di Afghanistan.
 
Menurut Menlu Retno ada beberapa isu yang dibahas dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Afghanistan itu. Tiga hal utama yang dibahas selama pertemuan adalah, pertama terkait dengan isu peace building yang diminta Presiden Ghani pada saat kunjungan ke Indonesia pada April tahun lalu.
 
Sujud Syukur Menlu-Danpaspampres Usai Kunjungan Presiden ke Afghanistan
Presiden Joko Widodo dalam lawatan ke Afghanistan (Foto: Biro Pers Setpres).
 
Isu peace building ini, lanjut Menlu, selain dibahas dengan Presiden Ghani juga dibahas dengan Ketua dan para anggota High Peace Council, dan membahas secara lebih detail rencana ke depan. Satu tindak lanjut yang segera dilakukan adalah akan diadakan pertemuan antara ulama Indonesia dan Afghanistan dalam waktu yang dekat, yang tidak terlalu lama ini.
 
"Pada 28 Februari nanti menurut rencana akan dilakukan peace process, pertemuan yang kedua. Indonesia akan diundang untuk hadir di dalam pertemuan tersebut, dan delegasi Indonesia akan hadir dan delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Wakil Presiden," ungkap Menlu, seperti disitas dari situs Setkab.go.id, Selasa 30 Januari 2018.
 
Isu kedua yang dibahas dengan Presiden Ghani adalah upaya untuk penguatan kerja sama ekonomi. Presiden Jokowi dan Presiden Ghani, menurut Menlu, sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.
"Angka perdagangan Indonesia dengan Afghanistan memang masih sangat kecil. Oleh karena itu, Presiden Ghani secara khusus meminta bantuan Indonesia agar dapat memberikan capacity building (pembangunan kapasitas) tetapi untuk bussiness to bussiness. Capacity building yang diberikan kepada Afghanistan agar Afghanistan mampu meningkatkan ekspornya keluar," jelas Menlu.
 
Menurut Menlu, Presiden Jokowi sudah menyanggupi bahwa capacity building akan diberikan ke kalangan bisnis Afghanistan di samping capacity building yang sudah selama ini jalan dan terus ditingkatkan antara lain untuk law enforcement, pertanian, UMKM, dan sebagainya. 
 
Masih di dalam konteks ekonomi dan capacity building, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia menawarkan beasiswa 100 orang untuk belajar di Indonesia.
 
Sujud Syukur Menlu-Danpaspampres Usai Kunjungan Presiden ke Afghanistan
 
 
Adapun dalam konteks untuk mensyiarkan Islam yang rahmatan lil alamin maka Presiden menyampaikan Indonesia sudah membangun kompleks Indonesia Islamic Center yang lahannya diberikan oleh pemerintah Afghanistan, seluas 10.000 meter persegi, di dekat Kabul. Di dalam komplek Indonesia Islamic Center ini direncanakan akan terdiri dari masjid, klinik kesehatan, perpustakaan, dan juga guest house
 
Pembangunan di kompleks IIC ini, lanjut Menlu, masjidnya telah selesai dibangun pada tahun 2016. Mulai 2 September 2016 telah digunakan oleh masyarakat sekitar untuk melakukan ibadah salat Jumat, pengajian, dan kegiatan keagamaan yang lainnya. Luas masjid itu sendiri adalah sekitar 1.450 m2, yang terdiri dari 2 lantai, dengan kapasitas maksimal 2.500 jamaah.
 
"Masjid itu diberi nama Masjid As-salam yang berarti perdamaian. Masjid sudah selesai, sudah digunakan,” kata Menlu.
Menurut Menlu, Presiden sudah menyampaikan bahwa pembangunan klinik ini sudah akan dimulai pada musim semi tahun ini, dalam rangka mensyiarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin, nilai-nilai islam yang damai.
 
"Kegiatan di masjid tersebut maka akan berkontribusi terhadap proses perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan. Dengan demikian, kalau dilihat maka IIC ini memiliki peran yang sangat strategis dalam seluruh proses rekonsiliasi dan perdamaian di Afghanistan," ungkap Menlu.

Sebelum kunjungan Presiden ke Afghanistan, terjadi beberapa serangan. Pertama terjadi serangan bom bunuh diri pertama terjadi pada Sabtu yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. Insiden kedua terjadi pada Senin, ketika serangan bersenjata yang diklaim oleh ISIS menewaskan sekitar 22 jiwa.
 
Namun Presiden Jokowi tetap memutuskan untuk melakukan lawatannya ke Afghanistan. Lawatan ini sangat bersejarah karena dilakukan setelah Presiden Soekarno mengunjungi Afghanistan pada 1961 silam.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan