Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi menuturkan tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) didampingi staf Kedutaan Besar RI (KBRI) pagi ini, Selasa 26 September 2017, akan mengajarkan cara pemasangan tenda kepada pemerintah, relawan dan pengungsi di Sittwe.
Kepada Metrotvnews.com, Dubes Ito menyebutkan kedatangan mereka sekaligus untuk memonitor bantuan ke lokasi pengungsian.
"Sekarang (bantuan) sudah di Sittwe dan pagi ini, Tim BNPB didampingi staf KBRI akan mengajar pemasangan tenda dan sekaligus memonitor penyaluran bantuan ke lokasi pengungsi," ujar Ito lewat pesan singkat.
Bantuan kemanusiaan Indonesia tiba di Yangon, Myanmar pada Kamis lalu. Bantuan kemanusiaan ini diantar menggunakan dua pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara.
Sempat transit di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Aceh, bantuan berisi makanan instan, selimut, tangki air, kebutuhan untuk ibu hamil dan anak balita, serta lain sebagainya.
Bantuan kemanusiaan Indonesia merupakan bantuan internasional yang pertama kali masuk di wilayah Rakhine usai kekerasan pecah pada 25 Agustus lalu. Bantuan tersebut bisa masuk ke Rakhine lantaran pendekatan inklusif yang dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan pemerintah Myanmar.
Dalam pertemuannya awal bulan ini dengan State Counsellor Aung San Suu Kyi, Menlu Retno menyatakan keprihatinan masyarakat Indonesia atas kekerasan yang menimpa warga Rakhine. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno juga menyampaikan saran dari Indonesia dalam bentuk formula 4+1.
Formula tersebut berisi, penghentian kekerasan di Rakhine, menahan diri sepenuhnya untuk melakukan kekerasan, melindungi segenap warga Rakhine tanpa pengecualian, dan membuka akses bantuan kemanusiaan ke Rakhine.
Selain itu, plus satu yang dimaksud adalah implementasi rekomendasi Ketua Komite Penasihat Rakhine Kofi Annan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News