Mantan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye (Foto:AFP)
Mantan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye (Foto:AFP)

Mantan Presiden Korsel Dibawa ke Pengadilan atas Tuduhan Suap

Arpan Rahman • 23 Mei 2017 15:17
medcom.id, Seoul: Mantan Presiden Park Geun-hye di depan pengadilan membantah terlibat dalam penyuapan dan membocorkan rahasia pemerintah, pada Selasa 23 Mei 2017.
 
Bantahannya mengawali pengadilan yang mengancam pemimpin wanita pertama Korea Selatan (Korsel) itu dengan penjara seumur hidup.
 
Park tampil di depan publik untuk pertama kalinya sejak ditahan pada 31 Maret atas tuduhan korupsi yang menyebabkan dia diberhentikan dari jabatannya.
 
Park keluar dari bus polisi dengan jaket narapidana. Dia berjalan ke kantor Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Dia lalu memasuki ruang sidang lalu duduk di depan panel tiga hakim.

"Terdakwa Park Guen-hye, berkolusi dengan temannya Choi Soon-sil, membiarkan Choi yang tidak memiliki jabatan resmi campur tangan dalam urusan negara, menyalahgunakan kekuasaan, menekan perusahaan dengan tujuan menawarkan suap, dan mengambil keuntungan pribadi," kata jaksa senior Lee Won-seok, seperti dikutip Time, Selasa 23 Mei 2017.
 
Persidangan menarik perhatian masyarakat Korsel. Stasiun TV berulang kali memutar ulang video Park yang berjalan ke ruang sidang.
 
"Saya di sini untuk menyaksikan sebuah babak baru sejarah yang dibentangkan," kata seorang warga Korsel.
 
"Saya pikir Park harus dihukum secara menyeluruh dan tidak akan diampuni sehingga hal buruk tidak akan pernah terjadi lagi," lanjutnya.
 
Jaksa mengaku memiliki "timbunan" bukti yang menunjukan keterlibatan Park dalam kegiatan kriminal. Mereka mengatakan Park berkolusi dengan Choi untuk meraup sekitar USD26 juta uang suap dari Samsung. Mereka juga dijanjikan puluhan juta dolar lebih banyak dari Samsung dan perusahaan besar lainnya. 
 
Seorang juru bicara dari istana kepresidenan Blue House mengatakan tidak memiliki pernyataan resmi atas pengadilan Park. Presiden liberal Moon Jae-in mulai menjabat bulan ini setelah memenangkan pemilihan presiden khusus untuk menggantikan Park.
 
Park memenangkan pilpres 2012 dengan keunggulan lebih dari satu juta suara. Dia mengumpulkan dukungan dari kaum konservatif yang mengenang ayahnya yang diktator yang mengangkat Korsel dari kemiskinan pada 1960-1970.
 
Survei opini menunjukkan mayoritas warga Korsel mendukung persidangan Park, namun dia masih memiliki pendukung setia.
 
Sidang Park diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan