Operator feri mengatakan kapal mengenai sebuah objek tak dikenal di tengah laut. Tabrakan keras tersebut membuat bagian buritan kapal retak sepanjang 15 sentimeter.
Mengutip keterangan seorang pakar kelautan, kantor berita NHK melaporkan bahwa kerasnya hantaman mengindikasikan kapal itu telah menabrak seekor ikan paus. Dalam pernyataan resmi, operator feri meminta maaf kepada para penumpang dan mengatakan bahwa kapal kemungkinan telah menabrak "makhluk laut."
"Tenggorokan saya terkena kursi di bagian depan," ucap seorang penumpang kepada media lokal. "Orang-orang di sekeliling saya mengerang kesakitan," lanjut dia, seperti dilansir dari laman BBC.
Terdapat 121 penumpang dan empat kru saat kapal tersebut menabrak makhluk laut. Meski terjadi insiden, feri Ginga yang dioperasikan Sado Steam Ship Company itu berhasil mencapai tujuan tanpa bantuan kapal lain walau telat satu jam dari jadwal awal.
Penjaga Pantai Jepang mengatakan 13 penumpang feri berada dalam kondisi serius akibat tabrakan, meski mereka semua sadarkan diri. Para korban telah dibawa ke rumah sakit.
Feri Ginga bergerak dengan mesin jet dan dapat melaju dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam. Salah satu bagian sayap kapal juga terluka saat insiden terjadi.
Paus minke dan humpback diketahui sering bermigrasi melalui Laut Jepang pada bulan-bulan awal tahun ini.
Tahun lalu, kapal penangkap ikan Jepang bertabrakan dengan dua kapal sejenis asal Korea Selatan.
Tabrakan itu menyebabkan kapal ikan Korsel berbobot 48 ton tenggelam sebagian sekitar 330 kilometer dari pulau paling timur Korsel, Dokdo. Sementara 13 nelayan Korsel itu tidak menderita luka apapun.
Lokasi tabrakan sendiri merupakan wilayah yang menjadi sengketa antara Jepang dan Korsel. Tabrakan terjadi di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang, tepatnya di dekat Pulau Takeshima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News