Abu Sayyaf menculik Aurelio Agacac di Basilan, Filipina Selatan, hanya beberapa jam setelah Filipina menyelamatkan dua ABK asal Malaysia.
"Korban baik-baik saja dan keadaan sehat," kata Komandan Brigade Militer Filipina, Juvymax Uy, seperti dikutip Reuters, Sabtu 25 Maret 2017.
Uy mengatakan, komplotan Abu Sayyaf terpaksa melepaskan Agacac untuk menghindari kejaran dan baku tembak dari pasukan Filipina.
"Tentara juga telah menangkap seorang anggota Abu Sayyaf yang tertinggal karena terluka. Ia meninggal ketika akan dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Saat ini, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengeluarkan ancaman untuk memberlakukan darurat militer di Filipina Selatan, lokasi yang menjadi markas Abu Sayyaf.
Dua ABK asal Malaysia yang disandera Abu Sayyaf, ditangkap pada 18 Juli 2016 lalu.
Militer Filipina mengatakan, kelompok Abu Sayyaf masih menyandera sekitar 26 orang, antara lain 13 warga Vietnam, tujuh warga Filipina, satu orang warga Belanda, satu orang warga Jepang, dan dua orang warga Indonesia.
Kelompok Abu Sayyaf tak hanya menyandera ABK yang bekerja di kapal, namun juga para turis yang berwisata di pulau-pulau Filipin
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News