"Terkait gempa yang terjadi, kami sudah melakukan konfirmasi. Seluruh WNI yang ada di sana (Chile) yang bisa dihubungi, semua berhasil kami hubungi," ujar Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir, di Ruang Palapa Kemenlu, Kamis (17/9/2015).
"Semua WNI yang ada di sana berhasil kami hubungi, kecuali satu orang yang belum bisa dihubungi. Dipastikan tidak WNI yang jadi korban," lanjutnya.
Arrmanataha menambahkan ada 140 WNI di Chile. Pada umumnya mereka adalah misionaris, ibu rumah tangga dan pekerja profesional.
Presiden Chile Michelle Bachelet mengatakan, tiga orang tewas dalam gempa yang terhadi Rabu (16/9/2015) waktu setempat.
Gempa berkekuatan 8,3 Skala Richter (SR) ini merupakan yang terkuat pernah melanda Chile dalam waktu lima tahun terakhir. Di beberapa kota, gempa memicu terjadinya banjir dan warga masih berada di luar rumah karena takut.
Pusat gempa terletak sekitar 232 kilometer dari Santiago. Sejumlah bangunan di ibu kota Santiago dikabarkan bergetar akibat guncangan.
Disebutkan gelombang tsunami "berbahaya" mungkin melanda beberapa garis pantai Chile, termasuk yang ketinggiannya melebihi tiga meter.
Tsunami juga mungkin terjadi di perairan French Polynesia, Hawaii dan California. Sementara gelombang tsunami yang lebih kecil diperkirakan melanda Jepang dan Selandia Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News