Para narapidana dikabarkan berusaha kabur dari penjara Buimo di kota Lae setelah sebuah pisau berhasil diselundupkan dalam jam besuk pada Sabtu 7 Juli.
Kantor berita PNG Post Courier melaporkan, seorang sipir ditusuk dengan pisau tersebut, dan para narapidana melompati pagar penjara.
Buimo merupakan penjara yang sama di mana 17 narapidana tewas oleh polisi dalam percobaan pelarian pada Mei tahun lalu. Lima puluh tujuh orang melarikan diri dalam peristiwa tersebut.
Kepala Sipir Lae, Anthony Wagambie Jr, mengatakan polisi mendapat informasi mengenai kemungkinan pelarian. Polisi kemudian mengerahkan dua mobil patroli usai alarm darurat di penjara berbunyi.
"Narapidana yang kabur melempari mobil patroli dengan batu dan tongkat. Mereka semua mempersenjatai diri dengan objek tajam," ujar Anthony.
"Polisi menembaki mereka semua, dua di antaranya tewas. Napi ketiga tumbang akibat kehabisan darah dan yang keempat ditembak tak jauh dari kompleks penjara," lanjut dia, seperti dilansir dari AFP.
Kejahatan dan tidak adanya penegakan hukum merajalela di PNG, sebuah negara kecil yang banyak warganya masih hidup dalam cara tradisional di area terpencil.
Penjara di PNG banyak yang kelebihan kapasitas, menyebabkan para narapidana harus hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News