Demonstrasi ini mengarah kepada pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, di mana ia mendesak amandemen tersebut disahkan sebelum Juli tahun ini.
Polisi mengatakan, demo ini merupakan demo yang terbesar dalam 20 tahun terakhir. Sebelum demo dimulai, diperkirakan 240 ribu orang telah berkumpul di pusat kota.
Dilansir dari BBC, Senin 10 Juni 2019, bentrokan pun sempat meletus antara demonstran dan polisi. Para demonstran yang menggunakan topeng dan berpakaian putih, mencoba memasuki kompleks Dewan Legislatif secara paksa.
Bahkan mereka melempari kerumumanan sekitar yang menyebabkan polisi terpaksa mengeluarkan tongkat dan semprotan merica. Beberapa pengunjuk rasa dan polisi terlihat berlumuran darah.
Selama ini sistem hukum independen kota dijamin berdasarkan undang-undang yang mengatur kembalinya Hong Kong dari Inggris ke pemerintahan Tiongkok pada 22 tahun yang lalu.
Para demonstran menganggap, RUU ekstradisi tersebut mengarah para erosi terhadap independensi peradilan Hong Kong. Terlebih, ujar mereka, sistem peradilan Tiongkok sangat cacat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News