"Kami menegaskan kembali kemitraan kuat antara Uni Eropa dan ASEAN dengan menyelenggarakan 2nd ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day. Kami merangkum kuatnya kemitraan kami, serta luas dan dalamnya kesuksesan bersama kami," tutur Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN bidang Komunitas Sosial dan Budaya, Kung Phoak, di Sekretariat ASEAN, Kamis, 8 Agustus 2019.
Kuasa Usaha Misi Uni Eropa untuk ASEAN, Lucas Cibor, mengatakan peningkatan kerja sama ini sesuai dengan pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa dan ASEAN ke-22 pada Januari lalu.
"Ciri khas kerja sama ini adalah kerja sama yang lebih erat pada bidang yang sama-sama kami nilai penting dan tantangan yang ada, seperti tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), mengatasi perubahan iklim, peningkatan perdagangan, konektivitas dan pendidikan,” kata Cibor.
Dia menambahkan fokus kerja sama di bidang pendidikan adalah beasiswa dan mobilitas para pelajar. Cibor mengatakan mobilitas pelajar ini sudah ditawarkan lebih Erasmus+ Program dan European Union Support to Higher Education in the ASEAN Region (EU SHARE).
"Dengan student mobility, maka memudahkan pelajar dari ASEAN ke universitas di Uni Eropa atau sebaliknya," terangnya.
"Kalau EU SHARE, kita memfasilitasi peningkatan mobilits regional para mahasiswa di ASEAN dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di kawasan ini," imbuh Cibor.
Dia menuturkan program pendidikan ini bertujuan untuk mengharmonisasikan kerangka pendidikan tinggi melalui kesamaan dalam kualifikasi dan penyusunan sistem transfer kredit pendidikan di kawasan ASEAN.
Selain itu, Uni Eropa juga telah menyumbangkan lebih dari 200 juta euro atau sekitar Rp3,1 triliun. Sumbangan ini untuk mendukung integrasi kawasan ASEAN pada periode 2014 hingga 2020.
Bantuan tersebut terbagi dalam beberapa bidang, seperti konektivitas, perubahan iklim, fasilitas dialog kebijakan, hak pekerja migran perempuan, dan pendidikan tinggi serta mobilisasi pelajar ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News