Kepolisian India mengatakan sandera itu berhasil dibebaskan setelah sempat terjadi ketegangan dengan ketiga militan selama lebih kurang sembilan jam. Satu prajurit India tewas dalam baku tembak.
Korban tewas dari kubu India diketahui bernama Naik Rajendra Singh asal Jaisalmer.
"Kami telah membunuh tiga teroris dalam baku tembak, yang berakhir dengan kematian seorang prajurit," kata juru bicara militer India di wilayah Jammu, Letnan Kolonel Devender Anand kepada kantor berita Press Trust of India.
"Dua polisi juga terluka dalam operasi penyelamatan," sambung Inspektur Jenderal Kepolisian Jammu, Mukesh Singh, kepada media ANI.
Dikutip dari NDTV, Minggu 29 September 2019, ketiga militan diidentifikasi sebagai Osama, Zahid dan Farooq. Osama disebut sebagai dalang di balik sejumlah insiden, termasuk pembunuhan terhadap pemimpin senior partai BJP Anil Parihar dan saudaranya, Ajit Parihat, pada 1 November 2018.
Baku tembak yang melibatkan Osama adalah satu dari dua pertempuran di Jammu dan Kashmir pada Sabtu pagi.
Peristiwa bermula saat ketiga militan berusaha menghentikan sebuah bus di jalan raya Jammu-Srinagar. Sopir bus yang melihat ketiga militan memilih mempercepat laju dan melarikan diri, untuk kemudian melapor ke polisi.
Pasukan keamanan pun langsung datang ke lokasi yang dilaporkan sopir bus dan memulai pencarian. "Saya mendengar dua ledakan," tutur seorang saksi mata ke NDTV. Hujan deras di lokasi sempat menghambat operasi pencarian militan.
Selang beberapa waktu, ketiga militan diketahui telah memasuki sebuah rumah dan menyandera seorang warga sipil. Ketiganya menembaki pasuka keamanan dan juga melemparkan granat.
Perlawanan terhadap ketiganya dilakukan dengan berhati-hati agar tidak menimbulkan korban jiwa. Sejumlah sumber mengatakan polisi sempat memerintahkan ketiga militan untuk menyerah, namun pada akhirnya ditembak mati karena melawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News