"Pelaku penyerangan di Indonesia adalah militan ISIS," sebut pernyataan yang dikeluarkan kantor berita Amaq, seperti dikutip Reuters, Jumat 26 Mei 2017.
Serangan tersebut menewaskan lima orang dan 10 lainnya terluka. Sementara, tiga korban tewas merupakan anggota Polri, dua lainnya, warga sipil yang diduga sebagai pelaku.
Polisi memastikan, bom yang digunakan pelaku ialah bom panci rakitan. Bom panci diisi dengan paku dan gotri. Pelaku diduga membawa bom panci menggunakan ransel.
Serangan ini disebut-sebut yang paling mematikan sejak Jakarta diguncang bom pada Januari 2016 tepat di jantung ibu kota, yaitu kawasan Thamrin.
Dalam serangan itu, delapan orang tewas, termasuk empat di antaranya adalah pelaku. ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News