medcom.id, Jakarta: Pekan depan, Menteri Luar Negeri Angola Georges Rebelo Pinto Chikoti akan mengunjungi Indonesia pada 10 hingga 12 April dan akan diterima Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI.
"Kita sedang melakukan pembahasan mengenai Memorandum of Understanding (MoU) yang akan dihasilkan nanti, khususnya untuk minyak dan gas. Fokus kunjungan ini untuk meningkatkan kerja sama ekonomi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir di Kemenlu RI, Jakarta, Jumat 7 April 2017.
Kunjungan ini dinilai sebagai sambutan positif dari negara terbesar ketiga di Benua Afrika setelah Afrika Selatan dan Nigeria ini terkait prioritas Indonesia tahun ini untuk memusatkan perhatian, terutama bidang ekonomi, di kawasan Afrika. Sebelumnya, Menlu Chikoti pernah bertemu dengan Menlu Retno di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, tahun lalu.
"Angola merupakan pasar yang sangat potensial. Nanti sewaktu sudah di Indonesia rencananya ada kunjungan ke PT Pindad dan Dirgantara Indonesia," lanjutnya.
Negara ini merupakan salah satu negara cukup penting bagi Indonesia. Hingga saat ini, Indonesia sudah mengimpor cukup banyak minyak dari Angola yang merupakan negara produsen minyak kedua terbesar setelah Nigeria.
Maka dari itu, dengan adanya pertemuan ini, diharapkan kerja sama yang sudah terjalin antara Indonesia dan Angola bisa terbentuk lebih dalam di bidang ekonomi dan industri strategis.
Dikatakan Arrmanatha, Indonesia juga akan menawarkan beberapa kerja smaa strategis dalam kunjungan Menlu Chikoti nanti. Sampai 2016, nilai perdagangan Indonesia dan Angola mencapai USD192,8 juta.
Ekspor Indonesia ke Angola sampai saat ini antara lain minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, kosmetik, kertas, furnitur dan kimia.
Sementara, jumlah WNI yang ada di Angola terhitung sebanyak 206 orang. Umumnya, mereka bekerja di sektor profesional di bidang minyak dan tambang serta hospitality.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News