Jumlah tersebut melonjak hampir dua kali lipat dari laporan awal 430 orang. Dua negara bagian yang paling parah terkena gelombang panas adalah Telangana dan Andhra Pradesh.
Korban tewas di Andhra Pradhesh hingga Senin kemarin mencapai 551 orang, dengan temperatur udara hingga 47 derajat Celcius.
"Pemerintah telah menayangkan program edukasi di televisi dan media lainnya untuk meminta warga tidak keluar rumah tanpa topi, persediaan air minum dan persiapan lainnya," ujar P. Tulsi Rani, komisioner manajemen bencana Andhra Pradesh.
"Kami juga telah meminta organisasi pemerintah dan sejumlah grup NGO untuk membuka kamp air minum untuk semua orang," sambung dia, seperti dikutip AFP.
Surat kabar Hindustan Times melaporkan suhu udara di ibu kota New Delhi mencapai 45,5 derajat Celcius, lima derajat lebih tinggi dari biasa. Foto di halaman depan koran tersebut memperlihatkan sebagian ruas jalan yang meleleh akibat gelombang panas.
"Sangat panas di sini. Wisata kami berubah menjadi mimpi buruk," kata Meena Sheshadri, turis domestik dari kota Pune yang ingin melihat Gerbang India di New Delhi.
"Tenggorokan saya sangat kering, walaupun saya terus meminum air," tambah dia.
Sementara di Telangana, 231 orang dilaporkan tewas pekan lalu saat temperatur mencapai 48 derajat Celcius. Di Orissa, sebelas orang terkonfirmasi telah meninggal dunia akibat gelombang panas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News