Ucapan SBY ini merupakan bentuk kritiknya atas kebebasan berlebihan seperti dilakukan oleh Charlie Hebdo dalam pembuatan karikatur Nabi Muhammad. Akibat karikatur itu penyerangan terjadi di kantor Charlie Hebdo di Prancis dan menewaskan 12 jiwa.
"Sebenarnya, bukan hanya 'power tends to corrupt' (disalahgunakan). 'Liberty too can corrupt. Absolute liberty can corrupt absolutely'," tulis SBY dalam akun Twitter resmi miliknya, seperti dikutip Metrotvnews.com, Rabu (14/1/2015).
"Saya mengikuti liputan media internasional sejak aksi kekerasan di Paris. Yang sangat ditonjolkan isu 'kebebasan'nya (freedom of speech)," ungkapnya.
"Jika kita ingin mencegah hal begitu tidak terus terjadi, perlu diangkat pula penggambaran karikatur Nabi Muhammad sebagai penyebab," penilaian SBY.
Namun mantan presiden itu menegaskan bahwa dirinya mengecam pembunuhan para kartunis dari Charlie Hebdo. Tapi harus lebih dipikirkan bagaimana cara mencegah serangan serupa di masa depan.
SBY pun sadar bahwa karikatur Nabi Muhammad justru akan dibuat besar-besaran di Eropa. Dirinya ingin melihat para pemimpin dunia berbuat sesuatu tentang masalah ini agar tidak memperburuk kondisi.
"Banyak yang skeptis dan pesimis. Mereka mengatakan tidak mungkin terorisme serta tegangnya hubungan Islam dan Barat bisa diatasi," imbuh SBY.
"Saya setuju ini isu yang sensitif dan masalah yang berat. Tak mudah mengatasinya. Tetapi dunia yang 'sedikit' lebih baik tetap dimungkinkan," tutupnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News