Pencemaran lingkungan yang disebabkan pabrik nikel Tiongkok di Papua Nugini. Foto: AFP
Pencemaran lingkungan yang disebabkan pabrik nikel Tiongkok di Papua Nugini. Foto: AFP

Picu Polusi, Papua Nugini Tutup Pabrik Nikel Tiongkok

Medcom • 24 Oktober 2019 11:35
Port Moresby: Papua Nugini mengatakan telah memerintahkan penutupan pertambangan nikel milik Tiongkok bernilai miliaran dolar. Pabrik itu mengeluarkan lumpur yang berpotensi beracun ke laut.
 
“Otoritas Sumber Daya Mineral mengatakan telah memerintahkan pemilik kilang Ramu Nikel untuk menutup operasi pertambangan pada Senin,” seperti dikutip dari AFP, Kamis, 24 Oktober 2019.
 
Pertambangan itu dijalankan oleh China Metallurgical Group, yang menambang dan memproses nikel. Logam tersebut banyak digunakan dalam baterai, termasuk untuk mobil listrik.

Pada akhir Agustus, mekanisme pabrik untuk menangani bubur  limbah gagal. Mereka pun mengirimkan cairan berbahaya ke Laut Bismarck dan mengubah bagian-bagian di sekitar garis pantai berwarna merah.
 
Awal tahun ini, Grup Metalurgi Tiongkok meminta pejabat Papua Nugini mengunjungi Beijing untuk menyetujui rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi.
 
Otoritas Sumber Daya Mineral sekarang mengatakan telah meminta perusahaan untuk menghentikan kegiatan, karena telah gagal memperbaiki serangkaian masalah yang terlihat selama penyelidikan.
 
Mereka memiliki sistem pengolahan limbah yang buruk, perawatan yang tidak memadai dan ‘ketidakmampuan operator’.
 
Ikatan antara Beijing dan Papua Nugini yang kaya sumber daya telah tumbuh dengan cepat. Tetapi muncul ketegangan atas standar di beberapa proyek mineral dan infrastruktur.
 

Penulis: Fitri Nur Rizkyani
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan