Untuk itu, Indonesia akan menyelenggarakan Indonesia-Latin America and the Carribean Business Forum (INA-LAC), pada 14-15 Oktober mendatang di Jakarta untuk menggenjot kerja sama ekonomi dan investasi.
“Sebenarnya memang jarak itu jadi kendala. Maka kita buat INA-LAC ini dekat dengan agenda Trade Expo Indonesia (TEI) supaya mereka bisa datang ke dua agenda di Indonesia,” kata Faiza ditemui di Jakarta, Rabu 25 September 2019.
Faiza menekankan, forum bisnis ini juga ditujukan untuk mengurangi hambatan perdagangan Indonesia dengan negara-negara kawasan Amerika Latin dan Karibia.
“Kami juga akan mempertegas komitmen untuk memajukan kerja sama ekonomi karena memang kawasan Amerika Latin dan Karibia sangat potensial,” ucap dia lagi.
Hasil yang diharapkan dari forum bisnis ini adalah tercapainya potensi perjanjian usaha dan kesepakatan yang mengarah pada terciptanya infrastruktur perdagangan.
Menurut Faiza, sebanyak 106 perusahaan Indonesia dan 75 perusahaan Amerika Latin dan Karibia telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam INA-LAC 2019 nanti.
Volume perdagangan Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia saat ini masih tercatat di USD7,6 miliar yang terbilang masih kecil.
Sejumlah produk-produk yang terus digenjot ekspornya dari Indonesia adalah komponen kendaraan bermotor, sektor perikanan, plastik, perhiasan, baja dan alumunium, furnitur, bahan kimia, dan tekstil.
Sementara, produk-produk dari Amerika Latin dan Karibia yang cukup potensial untuk masuk ke Indonesia adalah kedelai, jagung, tembakau, kapas, gandum dan coklat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News