Dilansir dari BBC, Jumat 17 Januari 2020, Lu sempat mengunggah fotonya yang sedang berada di Kota Terlarang ke media sosial. Meski telah dihapus, foto tersebut langsung viral dan memicu gelombang kecaman.
Selain mengecam Lu, warganet juga meminta pihak pengelola Kota Terlarang untuk memberikan penjelasan. Pihak Palace Museum yang mengelola Kota Terlarang dikabarkan telah "meminta maaf secara tulus kepada publik."
Pernyataan resmi pihak pengelola mengonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi pada Senin 13 Januari.
Kota Terlarang merupakan istana kekaisaran Tiongkok yang berdiri antara tahun 1420 dan 1912. Kota Terlarang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia.
Saat warganet melihat foto Lu yang diunggah ke situs Sina Weibo, mereka beramai-ramai mempertanyakannya. Foto diunggah menjelang musim liburan Tahun Baru Imlek.
"Pada hari Senin, Palace Museum ditutup, jadi saya harus bergegas, bersembunyi dari kerumunan, dan bermain di Kota Terlarang," tulis Lu saat mengunggah fotonya ke Weibo.
Warganet kaget karena Lu membawa serta sebuah mobil mewah ke area Kota Terlarang. Biasanya pada hari Senin, pihak pengelola melakukan perawatan rutin di Kota Terlarang.

Lu Xiaobao bersama temannya di Kota Terlarang. (Foto: CCTV)
Tiongkok memiliki aturan ketat mengenai perlindungan relik budaya. Beijing juga mempunyai daftar hitam berisi nama-nama orang yang telah melanggar aturan di sejumlah situs penting.
Ini bukan kali pertam Kota Terlarang menjadi sorotan atas terjadinya pelanggaran. Pada Juni 2015, sejumlah foto model tanpa busana di area Palace Museum muncul di media sosial Tiongkok.
Kantor berita China Daily kala itu mengatakan, model telanjang tersebut dapat terancam hukuman penjara selama beberapa hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News