"Gabungan prajurit AS dan Afghanistan yang sedang melakukan operasi di provinsi Nangarhar ditembaki secara langsung pada 8 Februari. Kami masih memeriksa situasi di lapangan, dan akan menginformasikan perkembangan terbaru," ucap juru bicara USFPOR-A, Kolonel Sonny Leggett, dikutip dari CBS News.
Sementara seorang pejabat lokal di Nangarhar mengatakan kepada CBS News bahwa pasukan Afghanistan dan AS saling melepaskan tembakan senjata api di distrik Sherzad, Nangarhar.
Sementara seorang pejabat militer AS mengatakan kepada New York Times bahwa ada korban dari kubu AS dan juga Afghanistan. Hingga saat ini angka korban belum diketahui, dan juga apakah mereka berstatus tewas atau hanya terluka.
Sekitar 13 ribu personel militer AS masih disiagakan di Afghanistan, usai Washington mulai mengintervensi konflik di negara tersebut sejak 2001.
Menurut keterangan beberapa personel militer AS, beberapa orang tewas dalam insiden di Nangarhar. Sementara dua pejabat Afghanistan mengatakan lima hingga enam prajurit AS, serta enam dari Afghanistan, tewas dalam insiden tersebut.
Dalam kunjungan ke markas militer AS di Afghanistan pada November tahun lalu, Presiden Donald Trump berjanji akan mengurangi jumlah pasukan Negeri Paman Sam di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News