Dalam keterangannya, dikutip dari AFP, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok juga melaporkan adanya 1.693 kasus terbaru, sehingga totalnya di seantero Tiongkok melewati angka 74 ribu.
Sementara total jumlah pasien yang telah sembuh dari virus korona COVID-19 pada Rabu ini mencapai 14.352.
Sebagian besar kasus virus korona terjadi di Hubei, tempat virus tersebut pertama kali muncul pada Desember tahun lalu. Virus tersebut kemudian bermunculan di puluhan negara lain.
Lonjakan angka kematian hari ini lebih tinggi dari Selasa kemarin, meski jumlah kasus terbarunya merupakan yang terendah dalam sepekan terakhir.
Sebuah studi terbaru yang dirilis otoritas Tiongkok mengklaim bahwa sebagian besar pasien virus korona COVID-19 hanya mengalami gejala-gejala ringan.
Di luar Hubei, jumlah kasus baru mulai melamban, dan disebut otoritas kesehatan Tiongkok sebagai pertanda bahwa wabah ini sudah dapat dikendalikan.
Menurut laporan media nasional Tiongkok pada Selasa kemarin, Presiden Xi Jinping membicarakan korona dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson via sambungan telepon. Xi mengklaim bahwa langkah-langkah yang telah diambil Tiongkok mulai memperlihatkan "kemajuan berarti."
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan Tiongkok bahwa terlalu dini untuk mengatakan jika tren penurunan kasus korona ini dapat terus berlanjut.
Sementara itu pada Selasa kemarin, kepala sebuah rumah sakit di Wuhan, ibu kota dari provinsi Hubei, meninggal akibat terjangkit korona. Ia menjadi pekerja medis ketujuh yang tertular dan mengembuskan napas terakhir di garda terdepan pertempuran melawan virus korona COVID-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News