Dari sejumlah tawaran dialog, Islamabad menuduh New Delhi selalu mencari alasan untuk menunda atau bahkan membatalkannya.
"Respons India sejauh ini kurang memuaskan. Mereka tidak siap untuk membicarakan isu-isu utama mengenai Kashmir dengan Pakistan," tutur Dubes Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem dalam acara Kashmir Solidarity Day di Universitas Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).
"Menurut saya, India tidak mau isu Kashmir ini diselesaikan," sambung dia.
Karena sulit melakukan dialog langsung, Pakistan membuka diri atas mediasi konflik Kashmir dari sejumlah negara atau organisasi internasional, termasuk Persatuan Bangsa-Bangsa.
Pakistan ingin konflik ini ditengahi pihak ketiga agar tercipta solusi damai yang menguntungkan kedua negara.
"Kami tidak ingin menyelesaikan konflik ini dengan kekuatan militer. Kami ingin komunitas internasional untuk terlibat," tegas Dubes Nadeem.
Baca: Pasukan India-Pakistan Kembali Bertempur di Perbatasan Kashmir
Wilayah Kashmir, yang terbagi di antara India dan Pakistan sejak 1947, merupakan pusat kecurigaan kedua negara selama tujuh dekade terakhir. Dua dari tiga perang kedua negara sejak merdeka dari Inggris telah berkobar di wilayah tersebut.
Menurut data beberapa organisasi kemanusiaan, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, sekitar 60 ribu warga Kashmir tewas akibat konflik bersenjata pada 1989.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News