Sebelumnya, Mahathir dianggap sebagai sosok yang menyebarkan dokumen dugaan korupsi yang diarahkan kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Tuduhan korupsi itu ditujukan untuk merusak kredibilitas PM Najib.
"Saya tidak punya petunjuk. Ada banyak pihak yang mendesak untuk menangkap 'orang ini' dan 'orang itu'," ujar Khalid, seperti dikutip The Star, Kamis (9/7/2015).
"Saya tidak punya alasan untuk menangkap Mahathir. Secara pribadi, permintaan (penangkapan) itu sangat 'nakal'. Saya tidak perlu membuat beberapa pihak senang dengan saran itu," tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Global Movement of Moderates (GMM) Datuk Saifuddin Abdullah mendesak penangkapan terhadap Mahathir. Menurutnya Mahathir merupakan otak laporan dugaan korupsi terhadap PM Najib.
Sementara Duta Besar Malaysia Datuk Zahrain Mohamed Hashim tuduhan korupsi ini merupakan agenda dari Mahathir. Bagi Dubes Zahrain, Mahathir bermaksud untuk melengserkan PM Najib dengan segala cara.
PM Najib sebelumnya dilaporkan menerima uang sebesar USD700 juta atau sekira Rp9,3 triliun. Dana tersebut masuk ke rekening pribadi Najib dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Mahathir pun dituduh terlibat dalam laporan yang dikeluarkan oleh media Amerika Serikat (AS) the Wall Street Journal (WSJ) pekan lalu. Sosok yang dianggap dihormati di Negeri Jiran, dituduh telah menyebarkan tuduhan palsu yang dipublikasikan oleh WSJ.
Najib pun menilai aksi Mahathir itu memang disengaja. Ini dilihat dari pernyataan yang diutarakan oleh Najib dalam akun Facebook miliknya pada 4 Juli 2015 lalu.
Mahathir dinilai oleh Najib sudah menyebarkan berita bohong, bahwa dirinya menerima dana tersebut dari 1MDB untuk kepentingan pribadi. Mengenai tuduhan tersebut, Najib menyebutnya sebagai sabotase politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id