"Serangan tersebut membahayakan keamanan dan stabilitas keamanan kawasan. Indonesia menyerukan kembali dialog dan mendukung proses politik di Yaman, di bawah kepemimpinan Perserikatan Bangsa-Bangsa," sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI, Rabu 3 Juli 2019.
Indonesia juga menyerukan agar kekerasan terhadap warga sipil apapun bentuknya, harus segera dihentikan.
Sejumlah warga negara asing bahkan menjadi korban luka akibat serangan udara yang menyasar Bandara Abha. Serangan ini diluncurkan Houthi menggunakan drone.
Houthi, yang terus dibombardir koalisi Saudi sejak Maret 2015, telah meningkatkan serangan misil dan drone ke Riyadh dalam beberapa pekan terakhir.
Pada 12 Juni, sebuah serangan misil Houthi di bandara Abha melukai 26 warga sipil. Koalisi Saudi geram, dan bertekad membalas serangan tersebut dengan "tindakan tegas."
Serangan lanjutan Houthi di bandara Abha pada 23 Juni menewaskan seorang warga Suriah dan melukai 21 warga sipil.
Koalisi Saudi terlibat konflik Yaman pada 2015 saat Presiden Abedrabbo Mansour Hadi mengasingkan diri ke Riyadh. Sanaa, ibu kota Yaman, jatuh ke tangan Houthi setelahnya.
Konflik di Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang, banyak dari mereka adalah warga sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut konflik di Yaman adalah krisis kemanusiaan terburuk di era modern, yang juga membuat jutaan orang telantar dan membutuhkan bantuan darurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News